Kyungsoo pov
Drap drap drap dari dalam dorm suara sepasang sepatu berdentam dengan lantai kayu tua. Dari dalam dorm keluar Kai yang terlihat berantakan.
"Kemana semua orang !? Ada apa tadi ramai ramai ? Kenapa kau tak bangunkan aku haa !?" Aku bahkan tak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Kai, aku hanya terfokus pada lelaki dalam gelap disamping pintu ini. Kai yang melihat arah tatapan mataku mulai memutar bola matanya dan dia terkejut bukan main.
"Eommmaaa !!!" Kai penakut bersembunyi dibalik punggungku.
Perlahan angin malam kencang menyibakkan dedaunan pohon yang menutupi sinar rembulan. Wajah lelaki ini bercahaya memantulkan sinar rembulan, helaian rambutnya tersibak ditiup angin Perlahan aku mengenali lelaki paruh baya ini.
"Xiumin ...?" Dia tak menoleh padaku sama sekali, dan perlahan suaranya hilang ditelan angin. Tangannya yang sedari tadi menutupi telinganya kini melemas dan ia pingsan tergeletak dilantai.
"Apa dia sudah mati ?" Bisik Kai ditelingaku, hembusan nafasnya membuatku geli. Aku memberanikan diri melangkah mendekati lelaki yang kuharap masih bernyawa ini. Aku merendahkan diriku sama rata dengannya, dengan gemetar aku memegang tangannya, mencari cari tanda kehidupan dalam dirinya.
"Dia masih hidup Kai !" Ku menengok ke belakang dan kulihat Kai lima langkah dibelakangku sambil berdiri ketakutan, pemandangan yang tak pantas untuk dilihat dari seseorang yang berbadan besar seperti Kai.
"Iya ! Tapi dia siapa ?" Karena ketakutan, setengah suara Kai tak keluar. Dengan keberanianku yang tersisa aku memutar kepalanya ke arahku agar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Xiumin !!! Astaga kau kenapa ?" Seketika Kai mendekat dan menepuk pipi Xiumin, lalu menyentuh dahinya.
"Dia demam ! Aku akan membawanya ke kamar, kau carilah kemana orang orang pergi, kau mengerti kan Soo ?" Belum sempat kujawab, Kai sudah berdiri dengan sekuat tenaga menahan berat xiumin dipunggungnya.
Aku mematung didepan dorm menatap jalanan gelap yang lenggang tanpa ujung, astaga yang benar saja ! Aku harus berjalan keluar dorm ? malam malam ? sendirian ? aku belum hafal jalanan di desa ini, aku bahkan tak pernah keluar dari dorm sebelumnya.
Tak tau harus bagaimana, tiba tiba dari jalanan yang gelap itu terlihat dua orang tengah berlari kearah dorm, dari tingginya sepertinya.... benar saja Chanyeol dan Chen kembali ke dorm !
"Soo... hah.... apa ...kau bawa ponsel hah.. hah ?" Suara Chanyeol ter engah engah karena lari. Sedangkan Chen terduduk diatas tanah, keringat bercucuran di dahi keduanya.
"Ini." Kataku sambil memberikan ponselku padanya.
"Apa nama kontak Manager Kim ?" Tanya Chanyeol padaku sambil ikut terduduk ditanah seperti Chen.
"Manager Kim." Kataku seadanya. Tiba tiba,
"Kemana kalian pergi ?" Seperti biasa Kai mengejutkanku dengan berdiri dibelakangku.
"Sehun kabur." Celetuk Chen.
"Apa ? Bagaimana bisa ? Apa dia sudah gila ? Kenapa dia bodoh sekali" Tiba tiba Kai menarik tanganku.
"Kalian berdua tetaplah dirumah, aku titip Xiumin, dia demam !" Teriak Kai sambil setengah berlari menarik tanganku.
"Hei bodoh ! Memang kalian hafal jalanan desa ? Memang kau tahu jalan yang dipakai Sehun ?" Celetuk Chanyeol, membuat Kai menghentikan langkahnya.
"Chen tunggulah manager mengangkat tellphonenya, jangan tellphone si bedebah Lee So Man, aku titip Xiumin." Chanyeol memberkian ponselku pada Chen, ia pun berlari kearahku dan Kai, lalu kami berlari, sudah kuduga, aku akan kena sial lagi. Jarak langkah kaki mereka jauh, karena kaki jerapah mereka, dan aku...? Ah sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl With The Imagine Doll's
Fanfiction"Seharusnya semua orang yang mencintaiku tak bisa menganggap perasaannya itu hanya untuk bercanda karena mereka pikir menjadi yang kucintai hanyalah khayalan belaka, padahal sebenarnya tidak!" (Coretan kertas Kyungsoo 17 Sept 2017) "Hyung... Kau s...