Sungguh pagi yang cerah, namun masih saja,ia merasa mendung atau ia merasa akan hujan.
ia merasa, bila ia menangis, pasti akan turun hujan.
jadi sebisa mungkin ia tidak menangis, namun tidak bisa, ia tidak bisa menahan air matanya.
saat air matanya turun, terdengar suara hujan, ia menghapus air matanya, dan air hujan itu sekarang hanya rintik rintikan
ia berjalan menuju halte bus, bus berhenti, ia masuk, duduk didekat jendela dan memasangkan headset di telinganya.
ia terkejut saat melihat seseorang lewat disamping bus yang ia naiki, namun setelahnya ia biasa saja
karna kalian pun juga tahu apa yang ia lihat
ia melihat lelakinya bersama dengan adkelnya, sedih, namun ia berusaha tidak mengeluarkan setetes pun dari matanya.
irene, ia yang menaiki bus tadi, ia telah sampai disekolahnya, dan melihat ke arah parkiran
ada sebuah motor yang dulu sering ia naiki, miris, tempat dia sering duduk telah tergantikan
dia tersenyum, tersenyum dengan terpaksa.
"woi ren" panggil krystal yang baru saja masuk kelas
"hoy"
"tumben lu rada pagi" ujar krystal sambil menghampiri tempat duduknya
"tau lah ya"
"nyontek mtk tal:)"
"bangsay, pantesan pagi:)"
sehun berjalan ke kelas irene, ia membawa roti dan susu
ia hanya ingin pacarnya tidak sakit, karna ia sudah tau kebiasaan irene, tidak sarapan.
"ren"
"hm?" tengok irene melihat siapa yang memanggilnya
"nih" ujar sehun sambil naruh roti dan susu tadi
"makasih ya hun"
"sama sama, gua balik ya"
"iya"
bukan balik kekelas, irene tau, sehun pasti mencari adkelnya itu.
kesayangan sehun yang baru
kamu ga perlu menjauh atau jalan mundur gitu, saya juga sadar diri kok.
TBC