1

1.9K 87 0
                                    


To my all-time favorite writer,
Sir Arthur Conan Doyle,
This one's for you
And the great works you gave me.

Siang itu cukup mendung di kota London. Aku menemani sahabatku, Sherlock Holmes yang akan membeli sebuah buku baru di toko buku. Tiba-tiba aku melihat seorang wanita menatap nanar ke arah kami.

Aku memberitahu temanku, tapi sikapnya hanya acuh tak acuh. Tak lama, wanita itu sudah pergi lagi.

Setengah jam berikutnya, aku dan temanku sudah berada di kantor kami, duduk-duduk sambil mengisap cerutu di depan perapian untuk melawan dinginnya angin di luar. Sebuah kereta berhenti di depan kantor kami. Aku melihatnya dari jendela.

"Well, ada juga yang mau datang di hari mendung ini," kata temanku sebelum aku sempat memberitahunya.

"Tolong bukakan pintu untuknya Watson, kudengar orang itu terburu-buru di lantai bawah."

Aku bergegas pergi. Di bawah memang terdengar beberapa ketukan cepat. Aku membuka pintu dan seorang wanita masuk dengan terburu-buru. Raut wajahnya menampakkan kecemasan yang luar biasa. Wanita yang sama yang menatap kami dengan nanar di toko buku.

"Silakan duduk, Miss," kata temanku saat kami sampai di lantai atas.

Tamu kami itu berperawakan tinggi dan langsing, rambutnya cokelat muda sebahu, dan matanya yang biru tampak kelam. Keningnya berkerut. Ia tidak membuka syalnya maupun topinya, mungkin karena terlalu pusing memikirkan masalahnya. Ia masih muda, dan wajahnya putih mulus.

Ia membetulkan gaun merahnya, dan berdeham sekali.

"Nama saya Mary Houston, Mr. Holmes, ini kartu nama saya."

Disodorkannya sebuah kartu kecil. Temanku menerimanya dan melihatnya singkat.

"Saya bekerja sebagai seorang sekretaris pemerintah. Pagi ini, ketika saya mengecek dokumen-dokumen, ada sebuah yang hilang. Dokumen itu sangat penting. Isinya merupakan cetakan pertama lagu kebangsaan Inggris saat ini. Entah apa kata orang bila dunia internasional sampai mendengarnya."

The Twin Sisters [Sherlock Holmes Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang