⛔ Karena cerita ini mengandung unsur homoseksual, gay, yaoi dan sejenisnya, harap menjadi bahan perhatian kepada kaum Homophobic untuk tidak coba-coba membacanya!⚠️ Isi cerita hanya fiksi dan penuh kehaluan, tidak ditujukan untuk mendorong kepada perilaku tertentu, dibuat semata-mata untuk hiburan, diharapkan kebijakan para pembaca untuk menanggapi!
⚠️ Cerita ini adalah murni hasil dari kehaluan otak saya, hasil karya saya, jadi tolong jangan sampai dicopy paste/dijiplak dan dipublish oleh penulis lain. Terinspirasi boleh, memplagiat jangan! Kesamaan ide cerita itu wajar, tapi kesamaan isi cerita bahkan sampai pada kesamaan kalimat, itu tidak wajar!
⚠️ Saya tidak mengizinkan semua cerita karya saya diremake, dicopy-paste, disalin ulang, dipublish di flatform lain dengan mengambil sekian persen, setengah apalagi keseluruhan isi cerita! Tidak boleh menjiplak dan mengganti nama pemeran, latar dan setting bahkan genre cerita!
Disclaimer : Semua Foto, Multimedia dan beberapa konten tambahan dalam cerita ini adalah bukan milik saya, Credit kepada Owner masing-masing. Saya hanya meminjam sebagai pelengkap cerita.
© Credit Picture : Owner
Visual hanya pelengkap, mereka adalah bukan mutlak milik saya, saya hanya meminjam sebagai bahan halu.
* Meskipun cerita ini telah lama selesai, tapi alangkah senangnya jika para pembaca yang berkunjung tidak menjadi silent reader, karena satu vote dan sebaris komentar dari kalian menjadi penyemangat bagi saya untuk melahirkan lebih banyak lagi cerita lainnya ❤🙏🏻
||
||
||
||Selamat Membaca
||
||
||
||
❤When Joon Met Aiden ❤
***
Aiden Lee Pov
Ini sekolah atau istana? Kenapa luas sekali?
Lapangan parkir yang luar biasa megah, nyaris aku mengira ini adalah lobby. Baru di tempat parkir saja aku sudah melongo. Jujur sewaktu aku masih bersekolah di Indonesia, sekolah lamaku itu termasuk sekolah elit bertaraf internasional, tapi sungguh jauh berbeda dengan apa yang ada di hadapanku saat ini.
"Annyeonghaseyo apa kau Aiden Lee?" Di hadapanku muncul seorang wanita cantik di awal umur 30 tahunan, berbicara dengan bahasa Korea yang kental. Aku segera membungkukkan badan dan mengangguk, bukan karena aku tidak mengerti apa yang dia katakan, oh ayolah, mendiang ayahku adalah orang Korea walaupun tak sepenuhnya asli dan ibuku asli wanita dari kalimantan. Walaupun sehari-hari kami menggunakan bahasa Indonesia tapi bahasa Korea juga wajib kami pelajari karena kata appa, suatu ketika kami akan menginjakkan kaki di negara asalnya ini.
Wanita di depanku ini menatapku dari atas sampai ujung kaki, dan aku merasa tak nyaman dipandangi seperti itu.
"Ehhm," aku berdehem pelan, dia nampak tersadar, "maaf Sonsaengnim, apa Kau Park Eun Ji Ssaem seperti yang dikatakan Hyungku?" aku bertanya. Kulihat ia sedikit tertegun sebelum menjawab pertanyaanku, "Ah ya kau benar, aku Park Eun Ji panggil saja Park Ssaem atau kalau di luar kau bisa memanggilku Eun Ji noona," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bullying Become Loving✔
Fanfic[Tamat] Seorang remaja normal berdarah blasteran Indonesia-Korea harus tinggal dan bersekolah di Seoul, Korea Selatan. Perbedaan membuatnya populer namun juga menjadikannya objek bullyng oleh sekelompok siswa populer. Sanggupkah Aiden Lee bertahan a...