⚠️ Isi cerita hanya fiksi dan penuh kehaluan, tidak ditujukan untuk mendorong kepada perilaku tertentu, dibuat semata-mata untuk hiburan, diharapkan kebijakan para pembaca untuk menanggapi!
⚠️ Cerita ini adalah murni hasil dari kehaluan otak saya, hasil karya saya, jadi tolong jangan sampai dicopy paste/dijiplak dan dipublish oleh penulis lain. Terinspirasi boleh, memplagiat jangan! Kesamaan ide cerita itu wajar, tapi kesamaan isi cerita bahkan sampai pada kesamaan kalimat, itu tidak wajar!
~~~
Happy Reading
~~~
❤ "Aku memang kerap menyakitimu, tapi kenapa saat melihat orang lain membuatmu terluka sedemikian rupa, hatiku seperti tercabik-cabik?" ❤
Kim Hyun Joon Pov
Kesal sekali pagi ini harus melihat wajah Ahn Rui yang sok cool itu.
Apa itu?
Dia melirik ke arah pojok kanan di mana dua namja pendek itu duduk?
Ciiihh, menjijikan!
Bromance macam apa itu? seandainya benar ia mengikuti jejak Raewoon dan In kai berbelok, kenapa tidak mencari pria lain saja?
Kenapa harus si hama menjijikan itu?
"Kenapa wajahmu, Joon ah?" Ahn Rui kini bertanya sembari menatap lekat wajahku, aku hanya mendengus terkejut karena tanpa sadar menatap wajahnya dengan pandangan kesalku. Belum lagi di seberang sana kulihat si hama itu sedang tertawa-tawa dengan si pendek temannya itu.
Seorang yeoja tampak masuk ke kelas kami, dia bukan siswi di kelas ini, dilihat dari garis di lengan blazernya, sepertinya dia siswi tingkat akhir yang artinya dia adalah sunbae kami.
Aku tak tahu siapa yang dicarinya dan itu bukan urusanku, aku tak pernah peduli pada orang lain selain para sahabat atau anggota keluargaku.
"Aiden ah, bolehkah aku bicara padamu?" suara lembut itu menyebut nama si Hama?
Aku menoleh pelan, di sana si wanita centil dengan seragam kurang bahan itu tampak malu-malu kucing, tersenyum pada si hama.
Ciiiih menggelikan!
Apa dia mau jadi pasangan lesbie?
"Maukah kau makan siang denganku siang ini di kantin sekolah?"
Apa katanya, makan siang?
Apa dunia sudah terbalik?
Kenapa seorang yeoja mengajak seorang namja makan siang?
Si hama tampak kebingungan, aku nyaris tertawa terbahak melihat ekspresi anehnya.
Jelek!
"A-aku tidak ke kantin, Sunbae."
Ciiiih sok lembut! Itu seharusnya nada bicara seorang gadis, bukan pemilik batangan sepertinya!
Aku terkadang meragukan gendernya, sebenarnya dia itu namja atau yeoja? Karena kulihat ia begitu lemah dan cengeng.
"Ta-tapi kenapa?" si yeoja tampak kecewa, aku terbahak dalam hati.
"A-aku membawa bekal." Lalu kulihat ia menundukkan kepalanya sendu, aku kesal setengah mati melihatnya. Adegan itu berakhir tanpa keputusan karena bel tanda pelajaran dimulai telah berbunyi. Si sunbae itu terburu-buru pergi kembali ke kelasnya dengan hasil akhir yang aku yakin gagal total!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bullying Become Loving✔
Fanfiction[Tamat] Seorang remaja normal berdarah blasteran Indonesia-Korea harus tinggal dan bersekolah di Seoul, Korea Selatan. Perbedaan membuatnya populer namun juga menjadikannya objek bullyng oleh sekelompok siswa populer. Sanggupkah Aiden Lee bertahan a...