Happy Reading~~~
Author Pov
Aiden merasakan kepalanya terasa berat. Saat ia membuka mata, suasana terasa sepi, matanya menerawang ke seisi ruangan.
"Kau sudah bangun?" seorang wanita paruh baya menghampirinya, berpakaian putih seperti seorang perawat di rumah sakit.
"Anda siapa?" Aiden bertanya pelan, ia benar bingung sekarang ada di mana.
"Aku perawat yang berjaga di sini, kau berada di ruang kesehatan, beberapa jam yang lalu dua temanmu membawa kau kemari dalam keadaan pingsan." Jelas wanita itu padanya.
"Ka-kalau begitu saya harus kembali ke kelas." Aiden bergegas beranjak sebelum rasa nyeri itu kembali menyerang perutnya.
"Ughhh!"
"Kau tak usah ke mana-mana dulu, temanmu akan menjemputmu sepulang sekolah jadi kau di sini saja beristiraha, dia juga sudah minta izin pada guru bahwa kau sedang sakit di sini." Kata wanita itu dengan tenang.
Aiden yakin yang dimaksud perawat ini adalah Seokyung, siapa lagi orang lain yang peduli padanya selain anak itu.
Beberapa saat kemudian perawat wanita itu pamit keluar karena ada hal yang harus dikerjakannya setelah memastikan bahwa Aiden tidak akan ke mana-mana. Sesaat setelah perawat itu pergi Aiden mendengar langkah kaki seseorang, orang itu membuka pintu dan melangkah mendekatinya, lalu menyibak gorden pembatas.
"Oooh, jadi kau di sini ya?"
Deggg!
Aiden mengangkat wajahnya sejenak untuk menemukan seraut wajah datar yg bicara dengan nada mengejek itu. Kim Hyun Joon berdiri di sana tiga meter dari ranjangnya.
"Berpura-pura sakit, eoh?" sekarang ia melangkah mendekati Aiden.
Namja berbadan mungil itu sedikit ketakutan, raut cemas tergambar di wajahnya. Hyun Joon semakin mendekat, Aiden mengkerut di tempat berbaringnya.
"Ck ck ck, tidak seru sama sekali, di mana keberanianmu yang biasanya itu?" suara bernada datar itu terdengar mengejek, tapi sekarang Aiden benar-benar ketakutan. Rasa sakit pada perutnya bahkan belum sembuh tak mungkin kan ia sanggup menerima rasa sakit lagi?
Memejamkan matanya dan berdoa semoga bantuan segera datang walau harapannya tipis. Di sekolah ini siapa yang berani menentang seorang Kim Hyun Joon?
"Ciiiih! wajah menjijikkan!"
Srettt!
"Akhhh!" Aiden meringis saat dagunya ditarik kasar oleh namja tinggi itu.
"Kenapa memejamkan mata, kau pikir aku akan menciummu?" Hyun Joon tersenyum miring.
Aiden merintih saat cengkeraman di dagunya semakin kuat. Jujur Aiden tak pernah diperlakukan sekasar ini, selama ini ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh paman dan bibinya. Ia adalah prioritas oleh sepupunya, dan Hyungnya sangat memanjakan dirinya. Jadi ia belum siap ketika diperlakukan seperti ini oleh orang lain. Air mata sudah membanjiri wajahnya.
"Ciiih, seperti yeoja saja, menangis hanya karena diperlakukan seperti itu!" Hyun Joon menghempaskan kasar wajah manis pria yang lebih kecil.
Aiden menarik napas sebanyak-banyaknya, menundukkan wajahnya. Tidak mampu melawan walau untuk sekedar menjawab ucapan namja di depannya ini.
Hyun Joon mengamati wajah pucat di depannya ini, fitur wajah yang lembut dan nyaris sempurna yang mampu menghadirkan kembali getaran tak nyaman di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Bullying Become Loving✔
Fanfiction[Tamat] Seorang remaja normal berdarah blasteran Indonesia-Korea harus tinggal dan bersekolah di Seoul, Korea Selatan. Perbedaan membuatnya populer namun juga menjadikannya objek bullyng oleh sekelompok siswa populer. Sanggupkah Aiden Lee bertahan a...