Happy Reading
"Hyuung—". Seorang bocah laki-laki berumur delapan tahun berlari kearah seseorang yang melambaikan tangan padanya. Langkahnya ia percepat untuk menuju hyung nya.
Begitu sampai, ia langsung di rangkul oleh seseorang yang tadi ia panggil hyung.
"Noona mana hyung ?". Tanyanya."Aku tidak tau. Kau tidak ada melihatnya Hwi?". Anak tersebut menggelengkan kepalanya.
"Tadi dari kelas, aku langsung keluar hyung". Lelaki yang berada di sebelah anak yang bernama lengkap Jung Hwimang tersebut, mengangguk paham.
"Jungho hyung, tadi di kelas ada yang memberikanku cokelat. Kau mau hyung?". Tanya Hwimang ketika mereka duduk di salah satu bangku yang ada di taman sekolah tersebut.
Min Jungho mengangguk. Hwimang pun mengeluarkan dua batang cokelat dari dalam tas nya. "Ini hyung". Hwimang menyodorkan satu batang cokelat pada Jungho.
"Makasih Hwi. Mereka masih mengejarmu ya?". Hwimang mengangguk sambil membuka bungkus cokelatnya.
"Aku bingung hyung, kenapa mereka suka sekali mengejarku dan bilang suka padaku. Rrr... Aku kan masih kecil". Kata Hwimang. Jungho mengusak kepala adiknya tersebut.
"Itu tandanya, kau tampan Hwi". Jawab Jungho kemudian tersenyum.
"Hyung juga tampan. Lihat tuh, teman-teman sekelasku senyum-senyum melihat hyung. Apa menjadi anak appa harus di kejar-kejar begini hyung?". Jungho tertawa kecil mendengar pertanyaan Hwimang.
"Mungkin. Daddy itu terlalu tampan, makanya gen nya menurun pada kita. Tapi setidaknya, kita jadi dapat banyak hadiah. Iya kan?". Hwimang mengangguk setuju.
.........
"Eum— hyung, masih suka sama Nami noona?". Tanya Hwimang saat separuh cokelat telah ia habiskan.
"Hm— Kami sudah jadian tadi. Dia menerimaku". Jungho tertawa kikuk. Mata Hwimang berbinar. Dia melihat hyung nya yang salah tingkah.
"Woah— appa harus tahu ini. Dia akan bangga karena hyung berhasil jadi pacar anak profesor nya". Jungho tersenyum lagi.
"Yah, daddy pasti bangga. Tapi mommy, appa, eomma?. Mereka bisa memarahi hyung". Hwimang menepuk paha hyung nya.
"Tidak akan marah selama ada appa, hyung. Tenang saja. Appa itu bisa menenangkan mereka". Jungho jadi mencubit pipi Hwimang. Dia mengerti ayah kandungnya itu memang memiliki jutaan alasan untuk membela dia dan Hwimang. Katanya, bibit-bibit unggul seperti dirinya ini, harus di lestarikan dan di dukung.
Yah, seperti itu memang seorang Jung Hoseok. Mendidik kedua anak lelakinya untuk jadi berbakat —hm—bakat alami sih sebenarnya. Gen pemikat dari ayah mereka memang cukup kuat.
"Oppa, Hwi—". Seorang gadis cilik menghampiri mereka. Hwimang langsung menghampiri gadis tersebut.
"Noona, kemana saja?. Hwi kangen sama Yoonjung noona ". Ucapnya manja. Gadis itu merangkulnya. Mencium kepalanya sekilas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uh... My 4D [END]
FanfictionSummary : 'Kim Taehyung'. Dua kata dengan berjuta makna dan cerita untuk menjabarkan dirinya bagi seorang 'Jung Hoseok'. Bukannya sulit. Tapi entahlah. Tanyakan pada 'Jung Hoseok' yang menghadapi makhluk indah tersebut. Hanya dia yang tau rasanya. ...