Chapter 10

1.8K 232 63
                                    




Happy Reading

Taehyung dan ibunya sudah berada di ruang tamunya. Dia langsung memeluk ibunya ketika mereka duduk bersama. Tangisnya terdengar lagi. Tapi kali ini sedikit lebih keras dari sebelumnya.

Ibunya mulai mengusap-usap punggungnya dan sesekali menepuk pelan punggungnya untuk menenangkan sekaligus menguatkannya.

"Eomma.. hiks.. Kenapa sesakit ini melepaskannya eomma?" Ujarnya disela tangisnya.

"Mengapa harus dilepas saat kau ingin mempertahankannya sayang?"

Taehyung melepas pelukannya.
"Aku.. hiks.. tak bisa menikah dengannya jika akan membuat hyungnya semakin sakit eomma"

"Dan kau menyakiti dirimu juga dia dengan membatalkan pernikahan kalian?" Taehyung memeluk lagi ibunya.

"Kau tahu sayang. Dia hampir gila saat kau tidak disini tadi. Dia rela menyakiti dirinya hanya untuk berjumpa denganmu." Taehyung meremas kuat baju belakang ibunya.

"T-tapi hiks.. rasa bersalahku akan semakin menjadi eomma.. hiks.. ini benar-benar sakit eomma"

"Itu bukan salahmu sayang. Ketika dua hati memilih bersama, pasti akan ada hati lain yang tersakiti. Itu tidak hanya terjadi pada kalian. Orang lain juga pasti mengalaminya" Taehyung hanya kembali menangis mendengar ucapan ibunya yang sangat dibenarkan di dalam hatinya.

"Jadi.. Kembalilah padanya. Menikahlah dengannya seperti yang direncanakan sebelumnya, ya sayang?" Taehyung menggeleng sambil melepaskan lagi pelukannya.

"Aku benar-benar tidak bisa eomma."

"Lalu?! Kau ingin anakmu lahir tanpa ayahnya seperti dirimu?! Begitu Kim Taehyung?!"

"Eo-eomma..." Taehyung tampak begitu terkejut dengan bentakan ibunya.

"Sadar Taehyung-a. Kau mengandung anaknya sekarang. Apa kau tega pada anakmu sendiri?" Ucapan ibunya mulai melembut kembali.

"A-aku akan mengurus anak ini sendiri eomma"

"Tae.."

"Jangan paksa aku eomma." Ucapnya sebelum berdiri.

"Taehyung-a! Jangan begini sayang. Kita bisa cari solusinya."

"Tidak. Solusinya hanya aku yang pergi. Maaf aku merepotkanmu dengan menyiapkan pernikahanku eomma" Taehyung langsung pergi kedalam kamarnya.

"Taehyung-a!" Panggilan ibunya tak didengarnya sama sekali.

Blamm..

Pintu kamar tersebut tertutup dan segera terkunci dari dalam.

Ibu Taehyung segera menuju kamarnya. Dia mulai mengetuk perlahan pintu tersebut.

"Sayang... Jangan seperti ini. Maafkan eomma yang tak mengerti perasaanmu sekarang. Buka pintunya sayang."Bujuk ibunya. Tak ada jawaban, hanya suara tangis yang didengar ibunya.

"Hiks.. Tae-ya.. Eomma benar-benar minta maaf sayang. Maafkan eomma. Hiks.. Tolong buka pintunya sayang"

Hanya beberapa saat menunggu pintu itu terbuka. "Jangan menangis eomma. Maafkan aku" Taehyung berkata sambil menunduk.

"Maaf kalau mengingatkanmu tentang rasa sakitmu eomma" Lanjutnya lagi.

Ibu Taehyung langsung memeluknya. "Sudah sayang. Jangan dibahas." Ibunya mengajaknya masuk ke dalam kamarnya.

"Eomma tak akan memaksamu lagi. Sekarang terserah padamu sayang. Apapun yang ingin kau lakukan eomma akan mendukungmu"

"Pulang eomma. Kita pulang ke Daegu"

Uh... My 4D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang