empat

2.7K 575 47
                                    

15.00

Eunbin lapar, tapi dia gak berani keluar kamar. Siapa yang bisa ngejamin kalau diluar itu aman? Bisa aja pas Eunbin keluar langsung ditebas.

Cewek itu ngelirik Nancy yang masih merem, juga Hina sama Siyeon yang sekarang malah melamun.

Dia nggak tahan, perutnya bener bener butuh diisi makanan.

"Mau kemana?" Tanya Hina pas Eunbin bangun dari kasur.

"Laper."

Siyeon mengernyit, "gue juga."

"Ya yaudah ayo makan," kata Eunbin. "Jangan mendem mulu, kita kesini buat liburan."

"Gue ikut." Kata Nancy tiba tiba.

Suaranya serak, tapi tegas.

"Nan, lo nggak papa?" Tanya Hina.

Menurut sudut pandang Hina, Nancy masih shock karena dituduh ngebunuh sahabatnya sendiri sama Haechan.

Tapi kalau dipikir pikir lagi, bisa aja itu beneran Nancy. Sikap cewek itu aneh sejak ketahuan bawa pisau kemarin.

Nancy menatap Eunbin dan Siyeon bergantian.

Lalu otaknya kembali mengingat perkataan seorang pria yang dia temui berdiri di depan kamar anak perempuan sambil memegang palu.

Pria itu berkata. "Wow, Nancy. Udah lama gak ngobrol ya?"

Lalu Nancy berlari ke arah kamar mandi. Berdiam diri sekitar lima menit, saat dirasanya aman, dia keluar, dan benar, tidak ada orang.

Tidak, Nancy tidak gila.






×××





"Gua sama Eunbin mau cari makan, pada mau ikut apa nitip aja?" Tanya Jinyoung ke temen temennya dikamar.

"Gua ikut lah," kata Jaemin. "Suntuk."

Jeno mengangguk, mengikuti kata kata Jaemin dan langsung mengganti kausnya dengan sweater.

"Semua aja ikut lah, biar aman." Kata Bomin tepat sebelum Haechan membuka mulutnya.

Jinyoung mengangguk, lalu ia keluar dari kamar.

"Kalian ikut semua?" Tanya Nancy pas liat anak anak cowok keluar semua.

"Ya iya lah." Kata Haechan.

"Apa nggak ada yang jaga vila aja?" Kata Hina. "Lo gitu, No."

"Lo mau gua mati ya Na? Apa jangan jangan lo yang bunuh Heejin?"

Bomin langsung menahan Jeno, meminta cowok itu agar kontrol emosinya.

Hina cuma mendengus tak suka, lalu menarik Jaemin buat keluar dari Vila.

"Jeno," panggil Siyeon. "Mau pulang."

Jeno melirik teman temannya yang satu persatu sudah keluar dari vila.

"Nanti, ya? Nggak sekarang."

Siyeon yang hampir menangis cuma ngangguk, dia yakin, Jeno pasti bawa dia keluar dari Vila ini.


×××

Nancy masih diem di mobil Bomin, cewek itu nunggu Hina, Jaemin sama Eunbin turun duluan.

"Kok nggak turun Nan?" Kata Bomin.

"Min," kata Nancy. "Lo tau kan yang ngelakuin itu bukan gue?"

Bomin kaget, dia langsung nengok ke arah Nancy dan mendaratkan tangannya dikepala sang gadis.

"Iya, tau kok, nggak mungkin lagian."

Nancy senyum tipis, tapi dia mengucap kata maaf amat sangat pelan.

Bomin menghadiahi satu kecupan manis di kening Nancy.

"Udah ayo turun, katanya laper?" Kata Bomin.

Si cewek mengangguk, ia membuka pintu mobil Bomin dengan tangannya yang gemetar.










(A/N)

dikit banget engga si ; ;

blood.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang