Pras, datang mengunjungi Kemuning saat malam hari. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan Annisa di muka pintu. Wanita itu menamparnya seketika, "Dasar pria bajingan," ia berusaha kembali menampar Pras, namun berhasil ditahan oleh Pras.
"Jauhkan tangan kotormu itu dariku," Pras, menghentakkan Annisa hingga wanita itu hampir membentur pintu.
"Apa yang sudah kau lakukan pada adikku, kenapa kau lampiaskan semuanya pada Kemuning? Apa salahnya?" Annisa masih terbawa suasana kalut. Untunglah Hartomo sudah kembali ke lantai atas.
Pras menduga Kemuning menceritakan soal kejadian diantara mereka pada Annisa, karena itulah wanita itu terlihat sangat marah saat ini. Pras, tersenyum penuh kemenangan. "Bagaimana rasanya, saat melihat orang yang kita cintai terluka?! Seperti yang kalian lakukan pada kakakku waktu itu!"
"Kau,..... brengsek kau Pras!" Teriak Annisa yang hendak kembali memukul Pras namun ditahan oleh Hartomo. Kemuning bangkit dan mendekat ke arah pintu, hatinya ikut terluka.
"Apa yang Kemuning katakan? Biar aku mendengarnya," ejek Pras, "Apa ia juga mengatakan bahwa kami melewati malam itu dengan begitu panas, atau,-" kini Hartomo membuatnya bungkam dengan sebuah tamparan. Sudut bibir Pras robek kali ini, sebercak darah keluar darisana. Sebenarnya ia hanya ingin melihat keadaan Kemuning, bukan terlibat pertengkaran seperti ini.
"Pergi dari tempat ini! " usir Hartomo dengan sebelah tangannya yang mengepal. Dalam hati Kemuning terus berharap mereka tidak mengatakan yang sebenarnya. Pras, tertawa penuh kemenangan. "Aku pasti akan pergi, setelah melihatmu dalam keadaan menyedihkan begini hatiku merasa sangat puas," ucapnya melirik Annisa.
"Tidak, tunggu!" Annisa menahan lengan Pras, ia tidak mungkin membiarkan Kemuning melahirkan tanpa seorang suami. Kemuing membuka pintu, hatinya sangat terluka melihat Annisa yang hampir mengiba, "Kau harus bertanggung jawab padanya, dia....dia, Kemuning,"
Pras menyingkirkan tangan Annisa dengan kasar, "Maaf tapi, aku tidak sudi menjadi bagian dari keluarga kalian! Lagipula semua itu hanyalah hubungan satu malam, tidak lebih. Aku tidak tertarik masuk ke dalam lingkungan keluarga murahan seperti kalian,"
"Pras, cukup!" bentak Hartomo, membuat kini para suster melirik apa yang sedang terjadi di lorong kamar rumah sakit itu.
"Tapi, dia,... dia.. Kemuning, dia,..." Annisa masih beusaha mengiba belas kasih Pras sambil terisak.
"Mbak,...." Parau suara Kemuning, membuat ketiga orang itu menoleh kearahnya. Melihat tubuh Kemuning yang ringkih serta wajahnya yang pucat, membuat jantung Pras rasanya mencelos jatuh. Jika saja tidak ada Hartomo atau Annisa disini sudah pasti ia akan menghambur dan mendekap Kemuning dalam pelukannya. "Cukup, Mbak..." pintanya lemah, Kemuning kini beralih Ke arah Pras, "Pergilah darisini, Pras." Bahkan wanita itu memanggil namanya kali ini, "Kuharap setelah semua ini tidak lagi ada kebencian dihatimu pada kami,"
-------Bersambung-----
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMUNING - SUDAH TERBIT YA!! https://play.google.com/store/books/details?id=eqYJ
General FictionSudah terbit secara E-book melalui Eternity Publishing yah.. bisa kalian dapatkan di app playstore 😘😘. Mulai besok, per part sedikit demi sedikit akan di hapus 🙏😎😊😘 Link e-book ada di Bio profil yah.. 🌹🌹🌹 Kehidupan Kemuning berubah menjad...