Jangan Tuli!

81 4 0
                                    

Berhati-hati lah dalam menatap bisa saja itu hanyalah keindahan yang fana.

Kecuali hati, ia takkan pernah berdusta seperti halnya para pendusta, takkan pernah salah seperti halnya para pencari kesalahan, takkan pernah kecewa seperti halnya insan yang putus asa.

Karena hati itu tulus, selalu baik meski tak selamanya terlihat baik, selalu menerima meski tak semuanya bernilai sama, selalu memperbaiki meski tak semuanya bernilai salah.

Hati, kebahagiaan sejati. Dengarkan ia, kelak kau akan mendengarkan sebuah hal baik. Ikuti kata-katanya, (mungkin) kau akan menemukan titik terang yang selama ini kau cari sementara (titik terangnya)ada di dalam dirimu sendiri.

Jangan melulu mendengarkan mulut-mulut yang pandai berkata sementara kebenaran jauh berada di dalam pembicaraannya. Bukan berarti kita tuli, namun apabila mendengar kata hati jauh lebih baik, salahkah jika kita tuli mendengar mulut2 tadi? Sementara akan sangat merugi jika harus tuli mendengar kata hati sendiri, kan?

Diary Me 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang