Prolog

1.1K 235 520
                                    

*********

Drtt.. drtt. Drtt..
"Ishh.. pagi-pagi udah ngajak ribut ni hp, mau gue cemplungin ke air, baru tau rasa luh."
Gerutu Mauren terhadap hpnya.

Lalu Mauren melihat nama orang yang menelponnya dan ternyata itu adalah sahabatnya sendiri, Aline. Ia buru-buru mengangkat telponnya. Mauren sudah paham sifat Aline dan yakin nanti Aline memarahinya.

"Astaga ini anak. Lo udah gue telpon berkali-kali, tapi lo nggak angkat." celoteh Aline.

"Santai kali bu, gue tadi tidur jadi gue ngga denger maaf yah." Ucap Mauren dibarengi rasa bersalah.

Mauren memang lah orang yang sangat mudah minta maaf, walaupun cuman kesalahan kecil.

"Lo itu manusia atau kebo sih? masa jam segini lo masih tidur."
Sarkas Aline.

"Yaallah lin, ini masih pagi apa lo nggak capek marah-marah terus nanti lo cepat tua loh."
Ucap Mauren dengan senyuman kecil.

Ini kelebihan Mauren di hubungan persahabatannya, disaat Aline marah, Mauren tidak membalas dengan kemarahan juga. Karena mauren berprinsip kemarahan Aline tidak akan berhenti jika dilawan juga dengan hal serupa.

"Iya maafin gue karena ganggu tidur cantik lo, btw gue punya hot news dari sumber terpercaya. Ini berita menyangkut tentang lo." Ucap Aline.

"Berita apa? sampai-sampai lo telpon gue berkali-kali, pasti kabar si Mila, udah ngelahirin kan?" Ucap mauren yang berusaha menahan tawanya.

Mila adalah kucing betina Aline, yang diberikan oleh pacar Aline, Dika.

"Ya kali, hot news kek gitu, si mila kan udah ngelahirin 1 bulan yang lalu, lo mah ketinggalan jaman, serius dikit napa?"
Ucap Aline, yang mulai emosi karena Mauren selalu bercanda.

"Iya deh ini gue serius, btw berita tentang apa? Sampai-sampai lo serius gini?"

"Beritanya itu adalah kan kata sepupu gue, Si Dodit dia akan pulang ke indo bulan depan dari L.A" Ucap Aline, yang tidak sadar membuat orang di seberang sana merubah raut wajahnya.

"Cukup lin, gue ngga mau ber urusan dengan masa lalu gue apalagi tentang dia. Stop talk about him!" Ucap Mauren dengan suara membentak.

Berita yang Aline berikan ke Mauren, sukses membuat Mauren lemas, seakan hatinya diremas remas sangat erat.

Mauren memang paling sensitif terhadap sesuatu jika berurusan dengan masa lalunya, apalagi mengenai dia.

"Maafin gue ren, gue ngga bermaksud, sumpah." Sesal Aline Seakan mengetahui kesalahanya.

"Iya nga apa-apa kok, guenya aja yang lebay, maafin gue yah udah nge-bentak lo" Ucap mauren.

"Iya ngga apa-apa, gue paham perasaan lo" Ucap Aline.

"Yaudah gue tutup yah, bye"

Aline telah merusak mood Mauren. Mauren seakan tak bertenaga untuk melakukan aktivitas sehari-harinya, Mauren berencana untuk mengurung diri seharian dikamarnya.

Aline telah merobohkan pertahanan yang Mauren buat sekian lama Mauren tahan.

Akhirnya, tanpa Mauren sadari setitik cairan bening tumpah dari matanya. Bahkan ia lupa kapan terakhir ia menangis.

Ucapan fatal Aline telah membuka luka lama di hati Mauren, setelah lama ia pendam.

"Apakah dia masih mengingatku, dan apakah dia membenci ku setelah kejadian itu"Tanya Mauren dalam hati.

Mauren pikir ia sudah lupa akan segala kenangan bersama dia, ia sudah tahu bahwa suatu saat ini semua akan terjadi, tapi mengapa mauren masih belum sanggup juga untuk menerima semua ini.

Mauren hanya manusia biasa yang tak bisa merubah takdir, mauren hanya bisa menyesal, dan terus menyesal.

Kemudian ia tersadar akan kebodohannya yang terus menyalahkan dirinya sendiri. Mauren mengahapus air matanya dan mauren harus tunjukan pada semua orang bahwa ia kuat.

Kemudian Mauren tersenyum, senyuman yang sulit untuk diartikan.

------------------------------------------------------
Vote+Comen Guys 😍
Sabtu,14/10/2017

Slam manis dari author 😊

ECCEDENTESIASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang