Chapter 1

65 6 26
                                    

Nathalie

Dasar memang tidak tau malu. Padahal dulu dia adalah anak yang manis, sopan, dan baik hati, tapi entah kenapa, sekarang dia jadi seperti satwa liar yang tidak tau aturan.

Dulu Erin memiliki rambut panjang sampai ke pinggang, berwarna coklat tua yang halus dan indah, tapi sekarang rambutnya hanya sepanjang leher, rambutnya menjadi kasar dan berantakan (kurasa dia jarang keramas, memang dasar jorok). Dia memiliki tubuh yang tinggi dan agak berotot, kulit yang agak gelap karena dia sering bermain di jalanan saat cuaca sedang panas-panasnya, dan mata yang berwarna coklat tua. Dia adalah tipe cewek yang akan sulit dapat pacar nantinya.

Tapi aku heran, kenapa ada orang yang ingin mengikutinya kemanapun dia pergi? Aku tidak melihat ada alasan yang dapat dipakai untuk mengikuti orang seperti Erin (kalaupun ada, itu pasti karena hutang-hutang Erin yang banyaknya seperti bulu kaki ayahku).

Aku sudah sampai di toilet sekolah. walaupun ini toilet cewek, tapi toilet ini ngga kalah joroknya sama toilet cowok (bahkan mungkin lebih jorok). Kalau bukan karena panggilan alam aku tidak akan mau pergi ke toilet sekolah.

Setelah aku sudah lega, aku mencuci tanganku. Aku merasa ada sesuatu yang seharusnya aku lakukan, tapi aku lupa. Setelah beberapa saat aku merenung di toilet, bel tanda istirahat selesai berbunyi. Tunggu dulu...
AKU LUPA MEMBELI MAKANAN UNTUK ERIN!
Aku tau ada sesuatu yang kelupaan ketika aku pergi ke toilet. Setelah menebus lautan manusia di kantin, aku langsung lari menuju ke toilet. Aku benar-benar lupa membelikan makanan untuk Erin. Dia pasti akan ngambek padaku, lalu kemudian dia akan mengoceh tentang "bagaimana kalau dia pingsan dan mati kelaparan karena aku lupa membelikan makanan untuknya". Aku tidak pernah takut kalau dipukul olehnya (karena aku tau dia tidak akan memukulku dengan keras), aku lebih takut mendengar ocehannya yang tidak ada hentinya. Terakhir aku membuatnya ngambek, dia mengoceh padaku tentang hal yang sama selama sebulan. Telingaku sampai lelah mendengarnya.

Aku keluar dari toilet dan berjalan menuju kelasku. Aku melewati kelas Erin untuk melihat apakah dia sudah masuk ke kelasnya, tetapi dia tidak ada. Aku menjadi khawatir dengannya, bagaimana kalau si stalker itu tiba-tiba menagkapnya?

In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang