Agustus 2017
"Via, kamu kan udah pengalaman sama banyak cowok ya, apalagi kamu udah nikah nih. Aku mau tanya dong?!" Kataku melalui video call WA.
"Tumben banget nanya aku, ada apa?" Kata Via yang terlihat sedang menggendong anaknya yang berusia 2 tahun.
"Gini nih, kamu tau dulu ada seseorang yang bilang suka sama aku, tapi aku cuek aja. Terus udah lama banget ga ketemu, tiba-tiba sekarang ketemu lagi, terus dia bilang 'aku masih suka' maksudnya gimana? Apa dia sengaja nostalgia gitu?" Tanyaku penasaran.
"Ihh siapa sih? Kok ga pernah cerita? Bukannya pacarmu dulu baru satu, yang kakak kelasmu dulu?" Katanya sambil sesekali menepuk-nepuk baby-nya.
"Ada lah... Jawab aja kali..." Kataku. Aku enggan memberitahunya, karena Via juga cukup mengenal Ari. Selain itu, peristiwa dulu hanya sekilas saja, tak ada lanjutan yang perlu diceritakan.
"Pepet terus aja kali Dit. Kali aja dia beneran masih suka. Lagian kamu juga kosong lama banget. kalo itu rumah, udah dihuni hantu kali tuh." Ejeknya.
"Ah temen apaan kamu! Cari kerja dulu keles" Kataku.
"Yaelah, giliran pertanyaannya udah dijawab masih ngeyel. Udahlah aku mau nidurin anak dulu." Kata Via gemas.
"Ihh nyebelin, ibu-ibu rempong yang satu ini. Dimatiin gitu aja. Huh... Yaudahlah, buka FB dan kawan-kawan dulu, udah lama ga aku cek." Gumamku sendiri.
"Hmm FB udah sepi, di beranda banyakan yang jualan. Ganti insta ah..."
Ku buka insta, ku lihat ada beberapa notifikasi.
Notifikasi
Teman FB anda Riki Pattangga, menggunakan Instagram sebagai Angga_Ripattada permintaan mengikuti yang masuk. Insta aku privat, karena dulu aku cukup sering curhat di sana, walaupun sekarang curhatan itu sudah aku hapus sekarang.
Permintaan mengikuti
Asliupdetfashion_olshop
Bigsizeeeeeeeeeorifashion
Batikmahasiswapekerjakantorumum
Kosmetikmakeupartisglowingpasti
Angga_RipattAku masih berteman dengan Mas Riki di FB, tapi tidak pernah ada komunikasi lagi diantara kami. Hanya jempol yang saling kami berikan di postingan status masing-masing. Aku bahkan melihat postingan foto dengan pacar barunya, 1 tahun setelah kami putus. Namanya Devina sapa gitu, aku lupa. Devina memiliki paras yang cantik, berambut hitam panjang dan kurus, tentu saja, berbeda denganku. Terkadang aku penasaran dan mengecek FB nya dulu. Aku juga mengetahui mereka putus, walau tidak tahu tanggal pastinya. Terlihat jelas saat Riki tidak pernah memposting foto berdua, walaupun postingan kebahagiaannya yang dulu tak pernah di hapus olehnya. Beberapa bulan kemudian, fakta mengejutkan aku dapat dari FB mantan pacarnya itu, ia sudah menikah dengan lelaki lain.
Stalking? Ah, Aku sebut ini dengan mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
Aku meng-klik profil insta barunya, melihat gambar yang ada. Foto pertama yang ia upload, ia sedang duduk, melihat lurus ke depan. Dengan baju kotak-kotak merah, juga terdapat tulisan di bagian foto itu 'I Miss U.' Tulisan itu pasti bukan ditujukan untukku, mungkin untuk dia yang telah bersama orang lain, atau mungkin untuk perempuan lain yang berbeda.
Baiklah, hanya untuk menjaga hubungan baik, walau nggak bisa dikatakan baik sih. Aku follow ya mas Riki. kataku dalam hati.
Tulilut.. tulilut...
Sebelum aku berhasil menyentuh icon follow, sebuah panggilan nomor tak dikenal masuk 0813xxxxxxxx
"Ehem... Ehem..." Aku mencoba menyiapkan suaraku, siapa tau itu salah satu perusahaan yang aku lamar.
"Halo..." jawabku dengan suara yang lemah gemulai.
"Halo..."
"Dengan siapa ya?"
Tut.. Tut... Tut... Tut...
"Apaan sih, udah dibela-belain lemah lembut, eh taunya telpon iseng"
Tulilut... Tulilut...
"Lagi?! Halo"
"Ehemm"
Tut Tut Tut..
"Nganyelke banget! Sapa sih?! Padahal mau follow insta mas Riki..." celetukku kesal.
Aku melanjutkan aktivitasku yang tertunda sebelumnya. 'Klik' kini aku terhubung dengannya lagi di sosial media, dan ia lebih update disini.
Jariku bergerak tanpa ku sadari, aplikasi FB kembali terbuka. Entah mengapa aku ingin 'mengatahui kabar' FB mas Riki. Aku ketik di kotak search Riki Pattangga, tak ada hasil profil orang yang berteman.
"Ah mungkin dia ganti nama," kataku.
Kuketik lagi Angga Ripatt, banyak angga-angga bermunculan tapi bukan dia.
Kucari di daftar teman. Scroll scroll...
"Ah ga kalar-kelar aku nyarinya diantara 2000 an teman FB! Bisa makan waktu berhari-hari"
"Hm.. Apa closed account nya ya... Mungkin itu kali ya. Anggap aja udah closed account. Atau... Jangan-jangan ngeblok aku. Ah ga mungkin."
Seiring berjalannya waktu, akupun mencoba memaafkan mas Riki. Aku sadar di jaman sekarang marak peredaran narkoba dan juga pergaulan bebas yang 'biasa' bagi orang-orang tertentu. Aku meyakinkan diriku, bahwa itu bukan murni kesalahan mas Riki, ada orang lain yang terlibat, dan ia hanya seperti terbawa arus sungai yang kuat.
Tingtung...
Suara WA masuk menyadarkan lamunanku.0813-XXXX-XXXX : dita ya?
Me : iya
0813-XXXX-XXXX : ini aku Ari
Me : Oh Ari to... Ada apa?
0813-XXXX-XXXX : gapapa Dit, save nomerku ya, thanks...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Saat itu...
Romanceaku bertemu dengannya lagi di sebuah acara... "Dit... " "Ya ada apa?" Aku mencoba biasa "Tak ada apa2" jawabnya dengan menatap mataku... Konsentrasi ku terpecah, pikiranku mulai bergeliat... "Ah kok liat aku kayak gitu? Apa dia masih ingat yang du...