A

17.4K 895 11
                                    

Ruang gelap dan berantakan, bau asap rokok yang menyesakkan, dan beberapa bungkus makanan ringan yang berceceran dilantai. Jika saja tidak ada ranjang ukuran besar dan meja belajar didalamnya, maka ruangan tersebut lebih terlihat seperti gudang dibandingkan kamar.

"Jungkook" gumam seorang namja berambut cokelat keemasan, bermata tajam dengan lingkaran hitam akibat kurang tidur.

"ARGHHH BRENGSEKK...!!" Teriaknya frustasi, namja itu Kim Taehyung putra tunggal dari pasangan Kim Baekhyun dan Kim Chanyeol pemilik perusahaan terbesar di Korea.

"Berhentilah menghantui kepalaku yeoja sialan" ia mengacak rambutnya dengan kasar. Meninju lantai kramik kamarnya dan membiarkan likuid merah berbau amis mengalir di sela-sela jarinya.

"Bahkan ini tidak terasa sakit" gumamnya, dia mengangkat tangannya yang berdarah. Dia mengeluarkan dompet dari saku clana jeansnya, membuka dompetnya dan menarik selembar foto dari dalamnya. Terlihat potret yeoja bergigi kelinci, dengan pipi tembam yang bersemu cantik tengah tersenyum dengan manis . Dia memandanginya sejenak.

"Maaf.." Taehyung mengusap pelan foto ditangannya."Kembalilah, aku mohon, kembalilah" ia mendekap foto itu dalam diam, kemudian jatuh tertidur.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:45 pagi, tapi Taehyung masih meringkuk dibalik selimut, enggan untuk membuka mata. Baginya tidak ada bedanya ketika dia menutup mata ataupun membuka mata, yeojanya tidak akan pernah kembali. Perasaannya luarbiasa kacau, kejadian beberapa tahun lalu masih berputar jelas dikepalanya layaknya kaset rusak.

"Taehyung. ." seseorang mengusap kepalanya dengan lembut.

"Ne eomma" jawabnya pelan, ia menutup matanya menikmati usapan halus eommanya.

"Kau harus kesekolah sayang" ujar eommanya lembut, sembari menatap anaknya prihatin.

Sejujurnya ia mendengar triakan frustasi anaknya tadi malam. Ia menatap miris kearah anaknya yang tengah meringkuk diatas kasurnya. Dia tidak tahu apa penyebab perubahan anaknya.

"Ne eomma" jawab Taehyung kemudian bangkit dari ranjang dan menghilang dibalik kamar mandi, menyisakan eommanya yang menghela nafas pelan.

##

Kegiatan belajar mengajar sudah dimulai 2 jam yang lalu namun Taehyung baru saja tiba di Sekolah.

Terlambat.

Ya dia memang terlambat, tapi siapa yang berani menegurnya. Bisa dibilang sekolah ini adalah miliknya lebih tepatnya orangtuanya. Dia bebas melakukan apapun disekolah, membolos, berkelahi, tanpa perduli dengan kondisi nilai di rapornya. Toh dia genius, nilai sempurna bisa ia dapatkan dengan mudah.

Dia berjalan melewati koridor-koridor sekolah tanpa berniat masuk kedalam kelas. Tujuannya saat ini hanyalah satu, ruangan diujung koridor sebelah kiri. Ruangan khusus miliknya, tempat dimana ia sering berkumpul dengan sahabat-sahabatnya.

"Kau baru datang?" Tanya seorang namja berkulit putih pucat yang baru saja melihat Taehyung masuk kedalam ruangan. Namja itu mendengus melihat Taehyung melewatinya begitu saja tanpa berniat menjawabnya.

"Ada apa?" Tanya namja itu lagi, dia sudah terbiasa dengan sikap Taehyung yang dingin melebihi dirinya. Membuatnya heran kenapa banyak yeoja yang tergila-gila pada manusia sepertinya.

"Kau sudah tau jawabannya Min Yoongi" Jawab Taehyung datar, setiap pagi sahabatnya akan menanyakan hal yang sama dan jawabannya akan selalu sama.

Yoongi mendengus, dia tau dia sering menanyakan hal yang sama setiap pagi. Menahan rasa ingin tahunya, semuanya terasa berbeda sejak kejadian beberapa tahun lalu. Taehyung tidak sama lagi, terlampau dingin dan mengerikan.

"Kau masih belum bisa menemukannya?" Tanya Yoongi lagi, dia merubah posisi duduknya menghadap langsung kearah Taehyung yang berdiri diam menghadap keluar jendela, membiarkan surainya berantakan karena tertiup angin.

Yoongi bisa melihat rasa putus asa dari manik tajam sahabatnya. Dia tahu sahabatnya menyebunyikan kerapuhan dibalik sikapnya yang dingin.

"Aku tidak ingin membahasnya" ucap Taehyung mutlak, mendudukan dirinya dihadapan sahabatnya dan memejamkan matanya lelah.

BLAMM

"SIALAN . . .!!!" Teriak seseorang namja yang baru saja membanting pintu dengan keras. Membuat Yoongi terlonjak kaget dan menjatuhkan ponsel digenggamannya. Sementara Taehyung masih nyaman diposisinya semula tidak terganggu sedikitpun.

"Ada apa, kenapa kau berteriak seperti itu?" Tanya Yoongi setelah mengambil lagi ponselnya.

"Seseorang menerorku" jawab namja itu emosi, dia menghempaskan tubuhnya disebelah Yoongi.

"Siapa yang menerormu, Park Jimin?" Tanya Yoongi lagi dengan wajah tidak percaya, siapa yang telah berani meneror anggota geng nya? Apa mereka bosan hidup?

"Kelompok sampah sekolah sebelah" jawab Jimin kesal, kepalanya masih panas mengingat beberapa menit lalu kaca mobilnya pecah akibat pemukul baseball yang dilempar seseorang yang tidak ia kenal.

"Dari mana kau tahu" tanya Taehyung santai.

"Mereka meninggalkan catatan" jawab Jimin lagi. Dia menyerahkan secarik kertas kearah Taehyung.
"Kita akan membantainya nanti malam" ujar Taehyung, mengeluarkan smirknya yang mengerikan, membuat Yoongi dan Jimin bergidik.

^-^

"Apa kau sudah siap, , ? Appa akan menunggumu dibawah" ujar seorang namja paruhbaya yang baru saja memasuki kamar putrinya.

"Ne appa, aku akan turun sebentar lagi" jawab seorang yeoja manis bersurai coklat panjang yang tengah sibuk mengepak barang-barangny kedalam koper. Sementara sang appa berjalan turun menemui istrinya.

"Pada akhirnya aku harus kembali, padahal aku tidak ingin bertemu lagi denganmu..," kim taehyung tambahnya dalam hati.
-
-
-
-
-
-
-
Tbc

Sebenarnya ini udah pernah ak publish, tp dengan pair lain,

Dan sekarang ak rubah dgn pair vkook.

Dan buat kelancaran cerita, disini yang GS cuma Jungkook yg lain tetep namja tUlen (sepertinya).

Disini hanya akan f0kus ke hubungan Vk0ok,.

Jadi maaf,. Bgt ya. . .

Padahal crta yang lain belum selesai tp mlah buat yang bAru :'

Tp tenang yang ini udah sampe end kok tgl eDit doang ehe. .

L♡ve? Kth+Jjk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang