D

9.3K 690 12
                                    

"Ada apa Tae menyuruh kita kesini?" Namjoon menguap, jam sudah menunjukkan pukul 1 dinihari, harusnya ia masih menikmati dunia mimpinya.

"Entahlah, huaamb" jawab Jimin ikut menguap, kepalanya sudah menyender dibahu Yoongi sementara Yoongi masih terjaga sepenuhnya.

Suara derap langkah memenuhi indra pendengaran mereka.

"Masuk" printah Taehyung yang baru saja tiba, ia membuka pintu apartemennya.

Ya
ketiga sahabatnya sedari tadi menunggunya didepan pintu apartemennya.

"Ck, kau membiarkan kami kedinginan" Namjoon berdecak malas, kemudian masuk kedalam apartemen Taehyung kemudian meringkuk nyaman diatas sofa maron diikuti Jimin.

Yoongi menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya, ia menoleh kearah Taehyung yang menatap malas kearah Jimin dan Namjoon.

"Jadi ada apa kau mengumpulkan kami, dijam yang sangat normal  ini ?" Yoongi menekan kata normal dalam ucapannya, karena sungguh ini waktunya ia berkencan dengan kasur dan slimutnya.

"Sebelum itu aku ingin bertanya" Taehyung berkata tajam, Jimin dan Namjoon segera menegakkan tubuhnya.
"Hyung jelaskan padaku apa hubunganmu dengan Jeon Jungkook"

Taehyung menatap Namjoon tajam, membuat Namjoon menelan ludah dengan gugup. Rasa mengantuknya hilang begitu saja. Taehyung yang mengamuk itu mengerikan. Seperti singa yang kelaparan dan melahap mangsanya dengan membabi buta.

"Em.. bukannya tadi aku sudah mengatakannya padamu?" Suara Namjoon ragu.

Jiminn membuka matanya, merasa tertarik, begitupun dengan Yoongi.

Taehyung masih menatap Namjoon tajam, belum puas dengan penjelasannya.

"Berjanjilah padaku jangan katakan ini pada Choi Hyun He" ujar Namjoon, pada akhirnya.

"Ya" jawab Taehyung tak sabar.

"Jungkook adalah sepupuku, ayah Hyemi adalah adik eommaku, dan entah apa yang terjadi dua tahun yang lalu sampai membuat keluarga Namjoon memutuskan untuk pindah ke Jepang. ." Taehyung menegang, Namjoon menyadari itu.

"Aku mencari tahu alasan kepindahan yeo-dongsaeng kesayanganku itu, dan pada akhirnya aku tahu Choi Hyun He lah penyebab utamanya, aku mulai mencari tahu segala hal tentang dia, aku juga tahu soal hubunganmu dengan Jungkook. ."
Namjoon menatap Taehyung. Kedua sahabatnya pun ikut menatapnya.

"Maafkan aku" ucap Taehyung menyesal. Namjoon hanya mengangguk menanggapi.

"Aku belum selesai, awalnya aku ingin menghancurkanmu karena kebodohanmu yang telah menyakiti adikku. Tapi aku sadar ini bukan salahmu, ini salah Choi Hyun He, kemudian aku kembali memata-matai dia namun sial ibunya mengetahui gelagatku, dan mulai mengancam keluargaku. Karena dia, eommaku terpaksa pindah, menyisakan appaku yang selalu diancam, aku muak dengan wanita tua itu"
Namjoon menahan geramannya.

"Jadi wanita gila itu ibu Hyun He?"tanya Jimin yang hanya dijawab anggukan oleh Namjoon, Yoongi terpaku ditempatnya.

"Cih, ibu dan anak sama saja" geram Taehyung, mengingat apa saja yang telah dilakukan Hyun He.

"Jadi, apa rencanamu, aku tau kau punya rencana" tanya Yoongi pada Namjoon. Dia sedikit menggeser duduknya.

"Ya tentu, selama ini aku bersikap manis pada Hyun He, ingat?" Ujar Namjoon,

"Ya, dan dengan itu kau mampu mengumpulkan bukti" Taehyung menyeringai iblis. Membuat mereka yang ada disitu bergidik.

"Tapi kenapa kau tidak ingin kami memberi tahu
Hyun He kalau Jungkook itu adalah sepupumu?" Tanya Jimin penasaran. Sejujurnya dia tidak tahu menahu tentang ini. Bahkan yeoja yang bernama Jungkook itu dia tidak tahu apa-apa tentangnya.

"Ada suatu hal yang tidak bisa aku katakan pada kalian" kata Namjoon.
Dia terlihat serius mengatakan itu, membuat Taehyung sedikit curiga.

"Baiklah jika itu maumu, dan tujuanku mengumpulkan kalian disini adalah menyusun rencana, membuat ular itu menjauh dariku" kata Taehyung. "sebelumnya aku pikir, masalah keluargamu tidak ada kaitannya dengan Ular sialan itu, tapi ternyata otaknya ada dirumahmu" Taehyung kembali pada mode sriusnya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan kejadian-kejadian dimasalalunya yang ternyata sangat berkaitan dengan kesialan yang menimpa keluarga sahabatnya.

Yoongi menajamkan pendengarannya tidak ingin satu katapun terlewat.

Jimin mengedarkan pandangannya, siapa tahu ada orang yang menguping pembicaraan mereka.

"Apa tidak terlalu beresiko membicarakan hal ini disini?" Tanya Jimin masih mengedarkan pandangannya.

"Aku sudah menyuruh beberapa pegawaiku memeriksanya, mereka sudah mengambil satu kardus penuh alat penyadap suara dan camera cctv" Taehyung menjawab enteng, dia mengedikikkan kepalanya kearah sudut ruangan dimana satu kotak dus yang dijejali banyak sekali alat elektronik, sementara ketiga sahabatnya sudah berjengit ngeri.

"Ternyata dia lebih gila dari yang aku bayangkan" ucap Yoongi, meneguk ludah.

"Kau baru tahu" jawab Namjoon tersenyum miring. "Jadi apa yang kau rencanakan Tae" Namjoon kembali menatap Taehyung jauh lebih serius dari pada sebelumnya.

"Aku sudah meminta Jin Hyung untuk menyelidiki latar kluarga Hyun He" ujar Taehyun.. Ia memijat keningnya kasar. Namjoon terlihat sangat tertarik."Tapi aku belum puas, Jin hyung tidak bisa menyeldiki nya dengan leluasa, kasus yang diselidikinya saat ini tidak bisa ditinggalkan" Taehyung menghela nafas kasar. Terlalu rumit, ada banyak puzle yang tersembunyi, ia butuh seseorang yang berpengalaman seperti hyungnya.

"Kau tidak bisa bergantung padanya, pekerjaan detective itu tidak mudah Tae" Jimin berdiri dari duduknya, menatap kearah figura foto yang dipajang didinding apartemen Taehyung, pandangannya terfokus pada satu titik diujung figura. "Dan ternyata pegaiwaimu melewatkan satu tempat" lanjut Jimin, ia berjalan kearah figura tersebut dan menarik kamera kecil dari ujungnya.

"Shit, kita kecolongan" umpat Yoongi dia ikut berdiri mendekati Jimin.

"Kamera itu pasti terhubung kesuatu tempat" tambah Taehyung ikut berdiri mendekat, diikuti Namoon. "Angkat Figuranya" printah Taehyung pada Jimin dan Yoongi. Mereka hanya mengangguk dan memindahkan figura tersebut.

"Sudah kuduga" gumam Taehyung melihat beberapa kabel dan tempat penyimpanan rekaman seluruh kamera cctv diapartemennya.

"Ternyata ini alasanmu jarang betada di apartemen" Yoongi berdrcih, yang hanya ditanggapi Taehyung malas.

"Rupanya mereka cukup cerdik mengelabuhi kita" gumam Namjoon mengambil seluruh hasil rekamannya.

"Si Jalang itu akan memeriksanya besok, dia akan terkejut" Jimin menata kembali figura tersebut ketempatnya.

"Yah jadi, ayo kita mulai permainannya" sringai Taehyung. diangguki ketiganya.

^-^

"Yeoboseo" 

"permainan ini akan dimulai" sringai seorang namja.

"Ya, aku tau, terus awasi pergerakannya, dan pastikan tidak ada yang tahu rencana kita" jawab seseorang diseberang telefon.

"Ne, aku juga penasaran bagaimana reaksi bocah itu"

"Ya Namjoon "

Tut. . .
Panggilan terputus
-
-
-
-
-tbc

L♡ve? Kth+Jjk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang