K

7K 580 30
                                    

Taehyung merasakan rasa pening luar biasa dikepalanya, setelah percakapan menegangkannya beberapa hari lalu, orang tua Jungkook bertindak lebih cepat dari pada yang ia duga. Memberi perlindungan lebih pada Jungkook.

Belum lagi kasus pembunuhan sialan itu, bagaimana bisa kasus yang terlihat biasa saja dengan tersangka yang sudah jelas didepan mata bisa serumit ini. Apa yang mereka cari? Kenapa ular licik itu begitu terobsesi melenyapkan Jungkook dan begitu inginnya mendapatkan Taehyung.

"Apa yang mereka incar?" Gumam Taehyung pikirannya masih menerawang jauh menatap kosong keluar Jendela kamarnya.

"Merindukanku Kim Taehyung"

Deg

"Sebegitu terkejutnya kah kau sampai diam mematung seperti itu?" Hyun He berjalan penuh ancaman kearah Taehyung yang masih berdiri diam diposisinya. Untuk seperkian detik wajahnya mengeras namun mampu dia kenandalikan.

"Apa maumu?" Tanya Taehyung tanpa menoleh. Nada dinginnya begitu menusuk.

"Heh. ." Hyun He mendengus. "Kau mengirim dua tikusmu untuk memata-mataiku, kau tau apa yang akan terjadi pada dua tikus bodohmu itu?"

Mata Taehyung terbelalak lebar, dia tahu betul siapa yang dimaksud, terkutuklah dua idiot itu. Bagaimana bisa mereka gagal dalam misi semudah ini.
'Sial, akan aku patahkan leher mereka jika berani buka mulut' batin Taehyung gusar.

Taehyung menoleh kearah Hyun He mengangkat sebelah alisnya, betapa cepatnya dia merubah ekspresinya.

"Mengirim dua tikus? Eh?" Taehyung terkekeh, kekehan mengejek yang akan membuat lawan bicaranya merasa ingin menebas Taehyung.

"Akan aku bunuh mereka" Murka Hyun He menatap Taehyung yang sekarang menatapnya datar.

"Apa perduliku, kau datang tiba-tiba kerumahku , dikamarku dengan lancang, menuduhku mengirim orang memata-mataimu kemudian mengancam akan membunuh mereka, cih, lakukan sesukamu, aku tidak perduli" Taehyung merebahkan dirinya diatas ranjang seolah tidak perduli. Meskipun kepalanya terasa ingin meledak, memikirkan berbagai cara menyelamatkan dua orang temannya.

Hyun He meremat ujung dres pendeknya penuh emosi.

"Oh benarkah.? Kalau begitu siapakan 2 liang lahat besok" Sembur Hyun He, berjalan keluar kamar Taehyung penuh emosi,

Taehyung membuka sebelah matanya, memastikan Hyun He keluar dari kamarnya, setelah itu turun dari ranjangnya dengan terburu-buru.

"Ini tidak bisa dibiarkan"gumamnya.

Drttt. .ttt

Drtt. . .

Taehyung menyambar handphonenya diatas nakas. Menggeser tanda hijau dan mengangkat telfon.

"Yeoboseo Tae tolong aku!!"

Taehyung membulatkan matanya, jelas ini Suara kekasihnya yang terdengar gemetar.

" Tenang disana sayang, ada apa hem?" Taehyung berusaha menetralkan suaranya yang terengah menahan emosi.
Dia tahu para ular itu pasti penyebabnya.

"Tae, ak. . Aku takut, dibawah banyak sekali suara teriakan"

Suara Jungkook bergetar, Taehyung meremat kuat Handphone ditangannya, apalagi yang ular licik itu rencanakan.

"Buka laci meja belajarmu, cari tobol dibawah buku bersampul biru, tekan tombol itu, ada sebuah ruangan yang appamu persiapkan, aku akan segera kesana." Taehyung bisa membayangkan wajah ketakutan kekasihnya, yang sialnya membuat amarahnya mencapai ubun-ubun dan siap meledak.

"Cepatlah datang" bisik Jungkook.

"Ya, apapun yang terjadi jangan keluar dari sana"

Tut. .
Tut. .

L♡ve? Kth+Jjk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang