~18~

15 1 2
                                    

Amel pov


Guanlin tolol. Alfina lebih tolol.
Semuanya aja tolol, dasar orang-orang kaya mereka tuh ga bisa dipercaya.


Iya gue sakit hati.


Temen gue yang ga pernah ngasih tau kalau dia suka sama doi gue. Sementara doi guenya sendiri malah deket sama temen guenya.



Anjing tau.



"Heh, bengong aja lu mel" irene noyor kepala amel.

"Apasi bego gue lagi ga mood" jawab gue kasar. Emang suka semenah-menah tuh banci cantik.

"Selow goblog" canda seulgi yang ada di belakang irene.

"Lu ga biasanya bengong deh" wendy ngeposisiin dirinya deket gue.




"Getek gue sama si pina"

"Hah kenapa?" Tanya wendy yang lagi ngebuka tutup botol aqua.

"Sok deket gitu jir sama guanlin. Ga sadar muka apa?"

"Anjrit gila wkwkwk" tawa joy.

"Savage gobs" kata seulgi dan irene barengan. Terus mereka tos.

"Terus lu mau gimana? Ngancurin si pina-pina itu apa gimana? Luncurkan aja kita mah" kata irene sambil nopang kepalanya pake tangan.

"Ancurinnya pake guanlin lah"

"Tapi ada tzuyu nyet" wendy nautin alisnya.

"Tzuyu belakangan"
"Bisa kan?"




"Kita liat aja nanti mel"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First Love; Lai Guanlin [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang