Nineteen: Penghujung

1.2K 91 28
                                    

Pengumuman:

Hola! Naho mau buat chapter spesial yaitu "WAWANCARA PEMAIN!"

Jadi nanti di chapter itu kita akan adain sesi tanya jawab bersama para pemain DEAR MANTAN yaitu...

NAHO MAEDA (Author)

HELLENYA

ADRIAN

RAFA

NAUFAL

HANA

Jadi kalau kalian ada pertanyaan kepada mereka dan sang author silahkan tanyakan di komentar, wall watpad, atau pc langsung yo. Tapi entah Chapter spesial "WAWANCARA PEMAIN" ini bakal publish kapan.

Jadi ditunggu pertanyaannya!

***

Dear Mantan 3 chapter 19 rilis 23 November 2017

Action Romance.

Abal, gaje, typo everywhere.

***

"Orang-orang itu melakukan seenaknya, tanpa sadar ada orang yang tersakiti."

In Dear Mantan.

***

BRAK!

Lenya terkejut bukan main melihat piring yang ia bawa jatuh tanpa diduga. Tiba-tiba saja pikirannya kembali melayang entah kemana. Seperti sesuatu buruk tiba-tiba terjadi.

"Kenapa bisa pecah gitu Leny?"

Lenya menggeleng. Jantungnya tiba-tiba bergetar hebat. Entah kenapa wajah Adrian terlintas di pikirannya. Lenya menggeleng, berusaha menghilangkan perasaan gelisah yang kini ia rasakan.

Adrian...

"Mam?"

Lenya menoleh mendengar Rain memanggil namanya, "Mam kenapa?"

"Apa, Pap dalam bahaya?"

Lenya menggeleng lemah karena tidak mengerti apa yang ia rasakan, "Rafa, bisa minta tolong?"

"Hm?"

"Tolong, susul Hazel."

***

Remang-remang cahaya perlahan masuk ke dalam mata Adrian yang perlahan terbuka. Matanya mengedip sekali lagi lalu melihat sekitar ruangan yang nampak ramai oleh beberapa suster dan dokter. Tubuh Adrian terasa mati. Tidak bisa digerakkan sama sekali. Padahal Adrian berusaha untuk merasakan gerak tubuhnya. Namun terasa sulit.

Pandangan Adrian makin kabur. Kemana kacamatanya? Bukannya Adrian sempat pakai sebelum pergi?

Oh benar juga. Ia mengalami kecelakaan.

Tubuhnya sangat mati rasa jika digerakan. Tubuhnya sangat lemas. Pikirannya bercampur aduk dan melayang entah kemana. Tidak paham apa yang sebenarnya ia pikirkan. Tapi otaknya seperti bekerja pada masalalu. Memutar memori-memori yang mulai terpendam. Yang sengaja dihilangkan untuk muncul kembali. Mengisi kekosongan pikirannya yang berkecamuk.

3. Dear Mantan: Cinta yang Benar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang