Seven: Perjuangan Pendekatan (2)

1.5K 111 9
                                    

Dear Mantan 3 chapter 7 rilis 2 Januari 2017

Romance Action.

Gaje, Abal, Typo Everywhere.

***

"Zaman ini makin ke sini semakin berkembang. Seperti halnya manusia. Jadi jangan kaget jika melihat aku berbeda dari yang dulu." -Alena.

In Dear Mantan.

***

Mobil hitam metalik milik Adrian berhenti di depan apartemen Lenya. Lenya bersiap membuka sabuk pengamannya namun sebuah tangan menahan pergerakannya.

"Kau tunggu di sana ya, saya akan memarkirkan mobil dulu."

Lenya mengangguk lalu turun dari sana. Menunggu Adrian memarkirkan mobil. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya mereka berjalan beriringan menaiki lift.

Kalau melihat lift entah kenapa hati Lenya ngilu kembali. Ia masih ingat bagaimana perjuangan Adrian meyakinkan Lenya dulu saat ia mengira Adrian sudah menikah.

"Kamu kenapa Vin? Mukamu pucat."

"Tidak apa-apa" jawab Lenya singat lalu menunjukkan senyum manisnya, "kau sudah bilang istrimu?"

"Hem? Harus ya saya bilang ke Hana."

"Tentu karena dia istrimu yang sah secara agama dan negara."

"Saya tidak mencintainya Vin, pernikahan kami hanya dilandasi ikatan perusahaan saja." jelas Adrian dingin, "lagi pula saya dan mendiang istri saya juga belum bercerai'kan? Jika mendiang istri saya masih hidup saya akan kembali memeluknya."

Lenya tertawa mendengar penuturan Adrian yang begitu menyentuh hatinya. Ya di sampingmu ini adalah istrimu Adrian.

"Sepertinya kau sangat mencintai mendiang istrimu."

Adrian tersenyum sambil memandang langit-langit apartemen, "ibu bilang Lenya itu segalanya bagi saya. Dan saya berpikir memang dulu saya mencintai dia lebih dari apapun. Benar?"

Kepala Adrian tiba-tiba berputar keseimbangannya menurun. Lenya langsung menahan tubuh itu sampai-sampai kantong belanjanya berjatuhan.

"Tidak apa-apa Drian?"

Drian...

Adrian menatap Lenya lekat sekelebat bayangan melintas di pikirannya. Nama Drian terus mengiang-iang di kepalanya.

Lenya...

"Kamu itu Lenya 'kan?"

Mata Lenya membulat, namun tangan Adrian menggapai pipi ranum Lenya. Mata mereka saling bertemu seakan-akan Adrian mengunci mata itu agar tidak melihat kemanapun.

Saat bibir mereka akan bertemu suara pintu terbuka terdengar disusul teriakan yang sangat mereka kenali.

"Angkat tangan kalian!"

"Jangan bergerak!"

Mereka hampir tertawa melihat Dyo yang mengacungkan gagang sapu disusul Rain yang menutupi dirinya dengan panci.

3. Dear Mantan: Cinta yang Benar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang