Part 5: Antara Peduli dan Gengsi

1.2K 140 88
                                    

Peduli dan gengsi itu beda tipis. Namun, biasanya dalam sebuah kepedulian rasa gengsi akan mendominasi. Jadi, kalau memang sudah jatuh hati biasanya rasa peduli diiringi rasa gengsi. Jadi, hati-hati dengan hati!

-Black Heart-

-Black Heart-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••••

"Go Eun kau sedang menangis?" Bariton suara itu membuat Kim Go Eun membelalakan matanya.

"Hae In?" pekik Kim Go Eun kaget sekaligus tak percaya.

"Iya, ini aku Jung Hae In. Mengapa suaramu jadi terdengar seperti sangat parau? Kau benar habis menangis ya?"

"Aku menangis?" Kim Go Eun tertawa hambar. "Apa kau sedang bercanda?"

"Aku serius! Suaramu benar-benar parau seperti habis menangis. Jangan coba membohongiku ya, Go Eun!" Hae In seperti cenayang yang dapat membaca jalan pikiran Kim Go Eun.

"Hae In, kau jangan sok tau ya! Aku tidak menangis tau!" Kim Go Eun menghela napas pelan. "Aku tadi habis berlatih akting menangis karena di dramaku kali ini aku akan lebih banyak adegan menangis. Aku takkan pernah mengecewakan penonton dramaku nanti, jika akting menangisku buruk," elak Kim Go Eun mencoba untuk tetap tenang agar kebohongannya tidak ketahuan.

Kali ini gantian, Hae In yang tertawa. "Akting katamu? Go Eun kau tidak akan pernah mengecewakan penonton karena akting menangismu itu, akting menangismu sungguh sangat baik! Tanpa berlatih sekalipun kau tetap bisa menangis dengan baik. Jangan memaksakan diri seperti ini, aku khawatir padamu, Go Eun." Terdengar nada kekhawatiran dari ujung telepon.

"Aku baik-baik saja, Hae In! Aku bersungguh-sungguh! Kau tidak perlu mengkhawatirkan diriku berlebihan seperti ini! Itu membuatku tidak nyaman!" Kim Go Eun mulai kesal sekarang. Mengapa lelaki ini harus bilang kata-kata menggelikan seperti itu sih? Dasar aneh.

"Kita teman bukan? Aku hanya mengkhwatirkanmu sebagai teman. Kau jangan berpikir terlalu berlebihan, Go Eun."

Kim Go Eun berdecak pelan. "Jika kau hanya menganggapku sebagai teman maka bertindaklah sebagai seorang teman ya! Ingat, kita hanya berteman! Jangan melibatkan perasaan dalam sebuah pertemanan!" tegas aktris cantik itu.

"Kim Go Eun, aku tidak bermaksud seperti. Aku hanya—"

"Sudahlah, Hae In. Aku lelah dan ingin istirahat. Aku tutup dulu ya teleponnya, bye!" ucap Kim Go Eun sebelum mematikan teleponnya kesal.

"Memangnya dia pikir dirinya siapa sih? Ah, menganggu sekali!" Kim Go Eun mengacak rambutnya kesal.

"Aku tahu aku cantik, tapi aku tidak murahan! Dasar lelaki kardus yang hobinya modus! Ah, aku benar-benar kesal!" Kim Go Eun berteriak kesal.

Black HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang