Bagian 17

295K 19.7K 664
                                    

Happy Reading 💗
Vote dan Komentar di tunggu🙆
Typo ejaan atau huruf, please kasitau yah 🙂☺️

******

Jepang.

Siapa yang tidak mau pergi ke negeri Sakura itu? Indahnya alam sekaligus canggihnya teknologi membuat semua orang ingin berlibur ke sana. Tak terkecuali dengan Monik. Bahkan gadis itu menempatkan Jepang sebagai negara yang wajib dikunjungi selama ia masih bernafas.

Apalagi sekarang ada tawaran pergi gratis dari Raymond. Mana mungkin Monik tega menolaknya. Bukan hanya itu, dia yakin biaya hidup di sana juga di tanggung oleh kekasihnya kan? Mengingat watak dan sifat pria itu.

"Jepang? Kapan?" tanya Monik berturut-turut.

Raymond tersenyum lega, sepertinya Monik setuju untuk ikut dengannya. Buktinya, dia tidak langsung menolak seperti dulu-dulu.

"Tiga hari lagi sayang," jawab Raymond.

Monik menghitung hari dengan jarinya, "Berarti hari Jumat kita pergi?" tanyanya dan diberi anggukan kepala oleh Raymond.

"Ya, kamu mau kan?" tanya balik pria itu. Dia ingin memastikan Monik akan ikut atau tidak.

"Hemm aku mau sih ta--"

"YES!" Raymond bersorak senang. "Berarti malam ini kita mulai packing ya sayang, biar tidak ada yang tertinggal."

Saking bahagianya, Raymond sudah mendekap Monik ke pelukannya dan menciumi pucuk kepala gadis itu dengan gemas.

"Se.. Sebentar Ray." Monik mendorong dada Raymond sehingga pelukan itu terlepas, "Tapi hari Minggu besok, kita sudah pulang ya. Aku tidak mau absen lagi, kan hari Jumat nya sudah absen."

"Oh my God? Babe!" tukas Raymond agak kesal.

"Tidak bisa ya?"

Monik menggaruk kepalanya sendiri. Sebenarnya dia juga tahu kalau hal itu tidak mungkin. Bahkan antar kota seperti Jakarta-Bandung saja tidak cukup memakan satu hari. Bisa sih kalau dipaksakan.

"Sayangku, cintaku. Aku di sana untuk bekerja jadi tidak mungkin lah cuma satu hari."

Blushh!

Pipi Monik seketika terasa panas saat Raymond memanggilnya begitu. Astaga, tingkah pria ini selalu saja membuatnya tersipu.

"Jadi berapa lama?" tanya Monik dengan pipi merona. Raymond yang menyadari hal itu pun, mendekat perlahan dan mencium rona pink di pipi gadisnya.

Deg! Deg! Deg!

"Wuaa! Jantungku ingin pecah..." teriak Monik dalam hati.

Sepertinya dia harus memeriksakan diri ke dokter jantung setelah ini. Setiap mendapat perlakuan manis dari sang kekasih, jantungnya seperti berdetak tanpa terkendali.

"Seminggu. Tapi kalo kamu mau liburan bersamaku, hmmm.. Dua minggu boleh." Raymond mengeluarkan smirk khasnya yang sangat menggoda. Tak henti-hentinya Monik memuji ketampanan pria berlesung pipi itu.

Lovesomnia [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang