Bagian 10

361K 25.8K 1.1K
                                    

Daebak!! bntr aja udh nyentuh angka 800 vote 🙏🙌 ahh makasih ya guys💗💗💗 nih picture khusus pas Monik dan Raymond lagi tidur 👇

Daebak!! bntr aja udh nyentuh angka 800 vote 🙏🙌 ahh makasih ya guys💗💗💗 nih picture khusus pas Monik dan Raymond lagi tidur 👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So sweet yah ❤️❤️❤️ diem2 aja yah, itu fotoku ma mantan sblm aku oplas wkwkwk

*********

Monik mendekati Raymond dengan langkah cepat. Ia mulai meninju perut Raymond berkali-kali, tak lupa juga dengan menjambak rambutnya yang diberi pomade mahal itu. Monik pun menggila di depan semua karyawan tanpa tahu malu, yang jelas ia ingin melampiaskan marahnya ini pada Raymond.

Namun, bagai disiram air dingin, Monik langsung tersadar, Itu semua hanya khayalan semata. Nyatanya ia masih berdiri kaku di depan pintu kantor yang semakin ramai karena ucapan bar-bar dari Presdir yang memanggil dirinya dengan sebutan sayang.

Sayang..

Sayang..

Sudah tentu itu panggilan spesial kan? Tidak mungkin pria memanggil wanita dengan sebutan itu jika tidak memiliki hubungan khusus. Kecuali jika pria yang dimaksud mengalami penyimpangan identitas seksual alias waria. Tapi, Raymond adalah pria tulen dengan pundak bidang dan otot bisep yang kencang akibat sering berolahraga. Ia juga masih menyukai wanita seratus persen!

"Monik!"

Pandangan Monik langsung terarah pada sepeda motor matic yang berhenti tak jauh darinya. Dia melihat Husen, temannya di divisi marketing dulu. Dengan cepat Monik berlari ke arah motor Husen, sesaat sebelum Raymond bergerak menyusulnya.

"Kamu kok gak bilang kal--"

"Cepet Sen, jalan! Jalan!" kata Monik tergesa-gesa. Bahkan dia bergerak untuk memutar gas dari belakang tubuh Husen yang terbilang tinggi itu.

Husen yang takut mereka terjatuh pun langsung memutar gas motornya dengan cepat. "Eh-eh. Iya sabar Nik. Memang kenapa sih?"

Monik tidak menjawab pertanyaan dari Husen tersebut karena dia fokus menoleh ke belakang dan melihat Raymond yang menatapnya dengan garang. Pria itu sangat marah pada Monik karena sudah mengabaikannya ditengah umum seperti ini.

'Awas saja dia.' batin Raymond.

Ia pun kembali berjalan ke belakang dan masih menemukan pandangan heran dan penasaran dari karyawannya karena melihat adegan tadi. Raymond, Presdir yang terkenal sering marah-marah dikantor, baru saja ingin mengejar gadis yang kabur darinya setelah dipanggil sayang.

"Kenapa masih disini? Kalian mau lembur?" tegur Raymond seraya berkacak pinggang, secara halus mengusir semua pegawai yang masih memperhatikannya.

Setelah mendengar teguran halus namun syarat akan usiran itu, para pegawai pun menundukkan kepala mereka dan bubar dari tempat masing-masing.

Tinggallah Raymond yang baru masuk mobil dengan wajah kesalnya. Lihat saja Monik, pria itu akan datang ke kosannya malam ini dan menculiknya tuk disekap selama waktu perjanjian 3 bulan.

Lovesomnia [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang