"Bercita-citalah yang tinggi
Bermimpilah yang besar
Regup madu ilmu sebanyak-banyaknya
Belajarlah dari alam sekitarmu
Resapi kehidupan
Jelajahi Indonesiamu yang luas
Jengkali Afrika yang eksotis
Jelajahi Eropa yang megah
Lalu berhentilah dialtar ilmu"
-Sang Pemimpi-Kata-kata bisa merubah dunia, dan hal itu yang selalu membuatku semangat dan berfikir positif. Tidak ada yang tahu mengenai masa depan, kita hanya harus hidup dengan baik dan selalu lebih baik setiap harinya dan tentunya harus mempunyai harapan besar dan mimpi. Ya I am a dreamer, seorang pemimpi ulung yang seolah mampu menembus batas dunia. Karena aku yakin, Allah akan selalu bersama kita dan memeluk mimpi-mimpi kita, amiin.
Setiap hari aku selalu percaya bahwa Allah akan selalu memberi kejutan dan jawaban atas setiap mimpiku. Pagi itu aku masih ingat ketika Prof. Budi berkata dan membuat mimpiku menjadi nyata. Pagi itu, aku ada kelas historiografi dengan Prof, Budi. Seperti biasa aku harus berlari dikarenakan aku terlambat dan lagi-lagi aku akan melewati lorong kecil kampusku yang disebelahnya ada sebuah bangunan bergaya timur tengah dengan perpaduan warna yang sangat kusuka, its amazing heheh....
"Jika aku tidak terlambat, mungkin aku bisa berfoto dulu dengan background bangunan itu"ujarku pada diriku sendiri.
Segera aku masuk kelas, dan kulihat ternyata kelas masih lumayan sepi. Setelah aku lihat jam ternyata baru jam 7 pagi.
"Hani, tumben datang pagi"Ujar Nisa meledekku.
"Aku kira sudah setengah delapan, sepertinya ibuku merubah jam dikamarku menjadi lebih cepat setengah jam, oh....Ibu"Ujarku dengan wajah lelah setelah berlari.
"Hehe...wah bagus kalau begitu, Come on sang pemimpi bangunlah dan raih mimpimu. Bukannya kamu ingin mengunjungi Istanbul, Turki dan keliling dunia. Kalau kamu selalu telat seperti ini, bagaimana mimpimu akan datang"ujar Nisa sambil tersenyum.
"Kamu benar Nisa sayang dan ibuku juga keren hehe....aku akan menjadi lebih baik dan segera meraih mimpiku. Istanbul memang tujuan utamaku dan setelahnya aku ingin ada seseorang yang menemaniku, aku tidak bisa selalu sendiri"ujarku penuh semangat.
"Ya tentu saja Hani sayang, get your dreams kemudian dapatkan seseorang yang menghargai perasaanmu, dirimu, dan mimpimu"ujar Nisa bijak.
"Thank you so much my sweety friend"ujarku sambil memeluk Nisa.
"Your welcome Haniiiaku"ujar Nisa sambil membalas pelukanku.***
Tepat pukul 07.30 Prof. Budi datang, perkuliahan pun dimulai. Hari ini masih perkenalan dan belum mulai belajar. Prof. Budi menyerahkan kontrak kuliah dan silabus perkuliahan. Setelah itu Prof. Budi memperkenalkan dirinya dan mulai bercerita mengenai perjalanan hidupnya menelusuri Timur Tengah, specially Arab Saudi.
"Saya sangat suka sejarah, dan hal itulah yang membuat saya terus mempelajari bagaimana sejarah Islam, baik di Indonesia maupun di Timur Tengah. Alhamdulillah Allah memberikan saya kesempatan belajar sampai ke Timur Tengah dan berkelana sampai ke Arab Saudi. Arab Saudi seperti rumah kedua saya, dan saya bisa menelusuri Arab Saudi dengan gratis. Saya pun dengan mudah mendapat gelar Pofessor saya"ujar Prof. Budi bercerita tentang pengalamannya dan membuatku terpukau.
"How come, Nisa?"Ujarku penasaran.
"Bisa aja Haniii, Prof. Budi kan pinter Haniii"ujar Nisa menimpaliku.
Tiba-tiba salah seorang temanku bertanya.
"Prof. bisakah Prof. Budi memberitahu kami rahasia kesuksesan Prof. Budi yang begitu mudah bisa belajar ke Arab Saudi dan berkeliling Arab Saudi?'tanya temanku yang sama tertariknya denganku.
"Mudah saja, kalian mau tahu apa rahasianya?"tanya Prof. Budi balik.
"Iya, Prof."ujar kami serentak.
"Baiklah saya akan beritahu. kalian harus selalu menolong orang lain dan memudahkan urusan orang lain dan jangan pernah mempersulit mereka. Dan satu hal lagi setiap hari jangan lupa membaca surat Yaasin, karena hal itulah yang selalu saya lakukan. Dan insya Allah, Allah akan memberi kalian kemudahan dimanapun kalian berada. Saya menjalani kehidupan ini dengan perasaan damai dan tenang. Karena saya yakin Allah akan selalu bersama saya dan memberi saya kemudahan."ujar Prof. Budi sambil tersenyum.Ada banyak hal yang bisa aku ambil pada perkuliahan hari ini, Prof. Budi sungguh mempunyai hati yang luhur, berfikiran positif, dan setiap hari selalu membaca Al-Qur'an. Aku akan mencoba melakukan apa yang beliau lakukan dan mengamalkannya setiap hari.
"Terima kasih Prof. Budi atas ilmunya."ujarku menjadi lebih bersemangat dalam menatap masa depan.***
Aku jadi teringat, ketika Aray berkata "akan kubuktikan, jika mimpiku bukan sekedar mimpi". Lalu ketika ia berhasil menapaki Paris, Prancis pada malam bersalju yang sangat dingin, ia pun berkata lagi "Bebaskan hidup kalian, ambil resiko yang paling tinggi, supaya hidup kalian menjadi kaya". Sungguh kata-kata mampu merubah duniaku.
Dan kini seperti Aray, aku mampu menapaki kakiku di Istanbul, Turki. Kota yang memiliki peradaban besar Islam. Dimalam bersalju yang dingin aku bisa mendengar nafas Islam dalam setiap jiwa mereka, saudara muslim disini. Dan aku juga bisa melihat bagaimana wajah barat juga meliputi kota indah ini. Sungguh unik sekali....Teşekkür ederim Allahım...
___________
14 ekim 2015
Thanks guys udh dibaca. Ini cerita saya tulis waktu zamannya masih kuliah hihihi
Semoga menginspirasi 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORİES 🌷
Short StoryCerita menarik untuk sang pemimpi. Karena hidup punya banyak cerita.😘 🌷