(Ada cinta di tempat mengaji)"Tak disangka danang sudah sebesar itu. Dan kenapa kabur setelah melihatku hahah dasar, apa dia malu kalau ingat tingkah laku dia waktu kecil ya ketika kita masih sama-sama mengaji di surau ust. Khaidir " pikir Aisha ketika tak sengaja bertemu danang di jalan.
Danang adalah salah satu teman Aisha mengaji di surau ust. Khaidir ketika mereka masih kecil. Dan kini danang sudah besar lagi tamvan xixi. Hanya saja entah mengapa ia selalu menghindar ketika tak sengaja bertemu di jalan. Aisha jadi ingat masa kecilnya ketika danang menyatakan cinta padanya di depan ustadzah Fatimah dan teman-teman.
***
Setelah shalat maghrib setiap hari Aisha pergi mengaji di surau milik ust. Khaidir. Suraunya tak terlalu besar juga tak terlalu kecil. Namun semangat anak-anak mengaji sungguh luar biasa. Dari rumah Aisha dekat sekali surau itu. Setiap Juma't ada pelajaran baca tulis al-Qur'an dan di hari lain belajar membaca al-Qur'an. Karena yang mengaji banyak, di surau ada lekar panjang (seperti meja belajar kecil hanya saja panjang dan kita mengantri baca disana).Di tempat mengaji secara terang-terangan danang menyatakan cintanya ketika Aisha tiba giliran membaca al-Qur'an. Sontak saja membuat ustadzah Fatimah dan teman-teman tertawa terbahak-bahak. Danang yang polos dengan ungkapan cinta yang tulus. Sontak membuat suasana menjadi riuh.
"Danang apaan sih" ujar Aisha risih.
"Danang masih kecil, jangan main cinta-cintaan"ujar ustadzah Fatimah.
Danang yang didampingi kawan-kawannya lalu berkata,
"Tapi beneran danang suka sama Aisha. I love you Aisha " ujar danang yang kemudian berlalu pergi.
Aisha hanya tertawa mendengar pernyataan cinta danang dan kembali melanjutkan bacaannya.
Hari-hari pun berlalu, tak hanya di tempat mengaji. Aisha dan danang yang berbeda sekolah. Terkadang mereka berpapasan dijalan. Danang yang melihat Aisha nampak malu namun senang. Teman-teman danang langsung menggoda danang dan Aisha.
"Cie-cie danang ada Aisha tuh " ujar teman danang.
"Aisha, sampai ketemu lagi di surau "ujar danang.
Danang memang laki-laki yang mempunyai kepercayaan diri yang luar biasa. Aisha hanya bisa tertawa melihat pola tingkah danang yang tidak tau malu mengutarakan cintanya😂.
"Apakah kalau orang jatuh cinta. Jadi gak tau malu ya kaya danang"ujar Aisha ke teman-temannya.
"Hahaha iya yah si danang kepedean banget ya sha " ujar Nadya menimpali.
***
Matahari terbenam dan malam pun kian menyambut. Waktunya Aisha pergi mengaji. Ada hal yang mengganjal, soal danang dengan tingkahnya yang membuat Aisha pelan-pelan tidak nyaman.
Hari itu tidak nampak danang seperti biasanya. Kawannya bilang danang sedang tidak enak badan. Malam itu segalanya berjalan dengan lancar, tidak seperti malam-malam sebelumnya ketika danang setiap hari menyatakan cinta kepada Aisha yang membuat seisi surau tertawa.Tak ada danang nampak sepi surau, tak ada lelucon lucu yang selalu dibuatnya. Pelan-pelan Aisha tau danang pindah tempat mengaji mengikuti ayahnya. Entah ada apa sebenarnya, ada rasa kehilangan di hati Aisha karena biasanya danang selalu menyatakan cinta padanya. Namun kini dia pindah tempat mengaji dan itu artinya tak ada danang lagi yang selalu membuatnya tertawa walau tidak nyaman dibuatnya.
Hingga suatu hari, ketika Aisha dan danang sudah beranjak dewasa. Aisha sudah masuk aliyah (SMA) begitupun danang. Mereka bertemu dijalan selepas pulang sekolah. Tak seperti sebelumnya danang dengan pedenya memanggil Aisha dan menyatakan hal-hal yang membuat Aisha tertawa. Danang kini menjadi laki-laki dewasa dan terlihat berwibawa. Tidak arogan dan becicilan seperti ketika mereka masih kecil. Danang hanya tersenyum ramah lalu menghindar segera. Mungkin dia malu jika ingat apa yang telah dia lakukan di waktu kecil. 😂
"Ternyata waktu bisa merubah segalanya " pikir Aisha sambil berlalu pergi.Sekian 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORİES 🌷
Historia CortaCerita menarik untuk sang pemimpi. Karena hidup punya banyak cerita.😘 🌷