(Aku cinta kamu )
By Asiyah Murat Taş 🌷Tepat pukul 24:00 nanti adalah hari ulang tahunku. Aku tidak tahu siapakah gerangan orang pertama yang akan mengucapkan selamat kepadaku. Aku hanya mampu tersenyum, membayangkan diriku yang sudah mulai beranjak dewasa. Bukan lagi anak kecil yang manja, kini aku akan menjadi seorang perempuan seutuhnya.
"Ya Allah...di usia yang 24 tahun ini, aku sudah mulai menampaki masa-masa menuju kedewasaan, mudahkanlah jodoh, cita-cita, dan masa depanku. Dan mudahkanlah aku untuk mewujudkan mimpi Mamah dan Babah serta seluruh keluargaku untuk pergi ke Tanah suci Mekkah al-Mukaramah. Dekatkanlah yang masih jauh dariku....dia, seseorang yang masih menjadi rahasia untukku, amiin". Do'aku kepada Allah untuk ulang tahunku kali ini.
Sudah pukul 22:00, waktunya aku harus tidur. Biarlah waktu yang akan menjawabnya, siapakah gerangan yang akan mengatakannya lebih dulu. Mungkin sahabat-sahabatku atau malah keluargaku. Tapi kuharap kali ini ada sebuah kejutan dari someone special, agar ulang tahunku kali ini bisa lebih berkesan dan takkan pernah ku lupakan.
***
Bunyi alarm jam membangunkanku dari mimpi indahku, entah mengapa hatiku mengatakan akan ada kejutan istimewa dari someone special. Ternyata setelah aku mencuci muka, aku dikagetkan oleh Mamah dan Babah juga kakak-kakakku yang datang ke kamarku. Mereka menciumku dan memelukku dan tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Mereka juga membawa kue ulang tahun."Zaara, maafkan kami telat mengucapkannya. Tapi setelah Nenek baikkan, kami memutuskan untuk segera pulang cepat agar tidak melewatkan hari yang penting bagi Zaara. Dan kami juga meminta maaf karena telah meninggalkan Zaara sendirian di rumah. Tapi kemarin Mamah panik mengetahui Nenek masuk rumah sakit. Karena Zaara belum pulang kuliah, jadi kami hanya meninggalkan pesan untuk Zaara." Ujar Mamah menjelaskan dan tampak menyesal karena tidak mengucapkan selamat tepat pukul 12:00 malam seperti biasanya.
"Mamah dan yang lainnya tidak usah sedih begitu, Zaara tidak apa-apa ditinggal sendirian. Alhamdulillah kalau Nenek sudah baikkan. Mamah dan yang lain pasti cape karena harus pulang mendadak demi Zaara. Lebih baik Mamah dan yang lainnya istirahat, Zaara juga mau siap-siap berangkat kuliah sudah telat nih. Thank you so much untuk kado dan kuenya yah hehe..."ujarku mengucapkan terima kasih sekaligus menenangkan mereka.
"Yaudah kalau begitu Mamah ganti pakaian dan nanti Mamah akan buatkan sarapan pagi spesial untuk Zaara. Selamat ulang tahun sayang. "ujar Mamah pamit.
"Babah juga mau ganti pakaian terus shalat shubuh dulu, nanti kita sarapan pagi bersama yah. Hmmm...selamat ulang tahun sayang." ujar Babah yang kemudian berlalu dari kamarku. Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
"Selamat ulang tahun ya de,,,"ujar kak Linda dan kak Rasyid.
"Iya, makasih kak." jawabku bahagia. Aku tidak menyangka mereka rela pulang mendadak hanya untuk aku.***
Teman-teman di kampus juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Namun entah mengapa aku merasa someone special itu belum datang.
"Mungkin hanya perasaanku saja, tidak ada someone special." ujarku dalam hati.Ketika aku mulai mencoba fokus dengan pelajaranku, tiba-tiba ada seorang lai-laki mengetuk pintu kelas dan meminta izin untuk masuk. Laki-laki itu terlihat sangat rapi, mungkin malah terlihat seperti Bodyguard. Dia membawa sepuket bunga mawar yang indah dan sebuah tas warna pink. Aku jadi penasaran apa isi dari tas itu. Ketika aku sibuk membayangkan apa isi dari tas warna pink itu, pak Ahmad selaku dosen Tasawuf memanggil namaku.
"Zaara, laki-laki itu mencarimu dan ia ingin memberikan paket kiriman itu kepadamu." Ujar pak Ahmad.
"Zaara pak Ahmad?" tanyaku tak percaya. Aku segera menghampiri laki-laki itu yang berdiri di depan pintu kelas. Kemudian laki-laki itu menyerahkan bunga dan tas warna pink itu kepadaku. Aku semakin tidak mengerti. Tapi siapapun yang memberikannya kepadaku, ini sangat romantis.
"Nona Zaara, ini kiriman bunga dan tas yang didalamnya ada baju khusus untuk nona."ujar laki-laki paruh baya itu sambil memberikan bunga dan tas itu kepadaku.
"Ini sungguh untuk saya. Hmmm... saya masih tidak mengerti, bolehkah saya tahu siapa Anda dan siapa yang menyuruh Anda mengirimkan bunga dan tas ini kepada saya." tanyaku meminta penjelasan.
"Mohon maaf nona Zaara, saya lupa memperkenalkan diri saya. Nama saya Abdullah, saya adalah pengawal dari Tuan Muda Levant Demirci. Dan kiriman bunga juga tas ini dari Tuan Muda Levant Demirci." ujar laki-laki itu menjelaskan.
"Levant Demirci?" tanyaku sambil mengingat-ingat nama yang tidak asing bagiku.
"Levant Demirci dari Turki, teman chatting Anda, nona Zaara." jawab laki-laki itu seraya membantuku mengingat nama itu.
"Oh...Levant Demirci. Ya...saya ingat, dia adalah sahabat pena saya dari Turki. Subhanallah...sungguh ini semua dari dia?" tanyaku lagi.
"Benar nona Zaara, ini semua dari Tuan Muda Levant Demirci." jawab laki-laki itu yakin.
"Baiklah kalau begitu, sampaikan rasa terima kasih saya kepadanya. Mohon maaf pak Abdullah, saya masih ada mata kuliah yang harus saya ikuti. Sekali lagi terima kasih." ujarku berterima kasih sekaligus masih tidak percaya.
"Sama-sama nona Zaara, nanti akan saya sampaikan." ujar laki-laki itu.
Aku langsung masuk lagi ke dalam kelas dengan membawa bunga dan tas warna pink itu. Teman-teman di kelas jadi riuh, mereka semua bertanya-tanya siapakah gerangan yang mengirimkannya. Setelah aku menceritakannya, mereka mengatakan bahwa aku adalah orang yang sangat beruntung. Aku hanya bisa tersenyum bahagia.
"Hmmm...apakah dia someone special itu." ujarku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORİES 🌷
Cerita PendekCerita menarik untuk sang pemimpi. Karena hidup punya banyak cerita.😘 🌷