Chapter 4 : Consequence

2.9K 398 32
                                    

DORRR!!!

DORRR!!!

DORRR!!!

Suara luncuran timah panas mulai menggema dan memenuhi hutan. Bersamaan dengan hal tersebut, erangan dan raungan beberapa sosok makhluk mengerikan itu pun terdengar dan sontak berhasil membuat bulu roma siapapun yang mendengarnya berdiri tegak.

Kelima orang tentara itu tahu pasti lawan yang tengah mereka hadapi sekarang. Suara hembusan nafas yang terburu-buru disertai dengan untaian kata-kata umpatan pun terdengar beriringan.

Taehyung baru saja me-reload peluru handgunnya dan menembaki beberapa zombie. Lelaki itu meringis dan kembali mengumpat, memikirkan betapa sayangnya peluru yang harus terbuang sia-sia karena untuk membunuh satu zombie dibutuhkan dua sampai tiga peluru yang harus tepat mengenai bagian otaknya.

Setelah berhasil membunuh zombie incarannya itu, perhatiannya kembali tertuju kepada rekan-rekan timnya yang masih berusaha membunuh para zombie yang menyerang mereka tadi.

Ten tampak berusaha membantu Renjun menembaki zombie-zombie, walaupun ia hanya menggunakan tangan kanannya saja untuk memegang senjata. Lelaki asal Thailand itu dengan kuat menendang dada salah satu zombie yang ingin berusaha menggapai bahu Renjun, sembari tubuhnya melindungi rekan timnya itu.

Woozi dibantu dengan SinB, mencoba membasmi zombie dengan kapak yang barusan mereka temukan di sekitar lokasi hutan beserta dengan pisau. Keduanya sama sekali tidak ingin membuang-buang peluru mengingat bantuan masih datang sangat lama.

SinB mengacungkan kapaknya tepat di tengkorak belakang sang zombie dan langsung membelah kepalanya menjadi dua bagian.

Woozi terus-menerus menekan dan menghujam bagian kepala dan leher penuh darah dan nanah itu dengan pisau, mencoba mengabaikan rasa sakit dan nyeri pada pergelangan kakinya karena cedera. Tak beberapa lama kemudian, zombie itu berhenti meronta-ronta dan akhirnya tewas.

Kedua orang itu segera berlari dan menembak zombie terakhir yang hampir saja menyerang Renjun.

"TEN!!!!!"

SinB menengadahkan kepalanya dan melihat ke belakang, tempat sumber suara yang meneriaki nama temannya berasal.

Namja asal Thailand itu sudah menghilang entah kemana, dan Taehyung sedang berusaha mencari-cari keberadaannya.

"Dimana Ten Oppa?? Kenapa namja bodoh itu tiba-tiba menghilang??" Seru SinB panik. Biarpun Ten sering mengganggunya, tetapi yeoja itu masih menaruh rasa khawatir di dalam hatinya mengenai kondisi dari temannya itu.

"Aku tidak tahu, SinB-ah. Tiba-tiba saja dia menghilang tanpa jejak. Aku sudah berusaha mencarinya. Tapi......" kata-kata Taehyung seakan tercegat begitu saja dari mulutnya. Ia benar-benar panik sekarang. Sebagai yang paling tua diantara mereka, seharusnya ia lebih telaten lagi untuk menjaga keamanan anggota-anggota timnya. Sekarang Taehyung merasa bersalah dan lalai dalam melaksanakan hal tersebut.

"Ayo kita cari dia sebelum hari menjadi gelap"

Keempat orang tentara ini pun terus berjalan dan meneriaki nama Ten terus-menerus. Tak peduli lagi jika ada zombie atau mungkin.......sesuatu yang dapat mendengar seruan mereka.

"Renjun-shi, bukannya kau tadi yang terakhir kali bersama dengan Ten, kan??" Tanya Taehyung kepada namja bermarga Huang itu,"Apa kau benar-benar tidak menyadari kalau Ten telah hilang dari hadapanmu??"

Renjun tampak mengingat-ingat waktu dimana Ten berusaha melindunginya dari serangan zombie, kemudian lelaki itu mendorong tubuhnya hingga terpental ke bagian depan, kemudian ia tidak sempat melihat namja itu lagi karena masih banyak zombie yang harus ia bunuh di hadapannya.

Area 99 (The Dome Sequel) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang