EL 2 : Sandra

31.1K 1.4K 30
                                    

An Ling memasuki daerah ibu kota di siang hari tatkala panas sinar matahari membakar kulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

An Ling memasuki daerah ibu kota di siang hari tatkala panas sinar matahari membakar kulit. Tiga hari sudah waktu perjalanan yang sudah ia lalui hingga akhirnya tiba di ibu kota dengan selamat.

 Situasi di pasar ibukota begitu ramai dengan buah tutur para pedagang yang mempromosikan dagangannya. An Ling melihat sekeliling daerah yang dinamakan Pasar Ten itu. Dari jauh, An Ling dapat melihat gerbang istana yang besar dan mewah. Ia membayangkan istana Guen sangat megah dan indah.

"Tuan putri? Sepertinya kita harus beristirahat dan mencari makanan sekarang," ujar salah satu prajurit.

"Oh iya kau benar! Ayo kita cari kedai!"

An Ling melemparkan pandangannya pada salah satu kedai di sudut pasar. Ia menyuruh prajurit untuk mengikutinya. Dari kejauhan terlihat dua orang pria berpakaian lusuh sedang memperhatikan An Ling.

"Kau lihat gadis itu? Cantik dan bersih! Dia cocok untuk menjadi barang dagangan kita. Bila dia kita jual ke rumah bordil, pasti uang kita banyak!" ujar salah satu pria bertudung hitam.

"Kau benar! Ayo kita tangkap dia!"

***

“Kenapa dia tidak ada? Apa gadis itu bukan dari Desa Ting?” gumam Kaisar melamunkan sang gadis bermata coklat yang ia cari. “Dimana Zue Wang, kenapa dia tidak datang-datang?”

Kaisar menatap kembali meja kerjanya yang berantakan dipenuhi gulungan-gulungan laporan mentri dan juga keluhan rakyat. Ia benar-benar frustasi sekarang.

Dari arah koridor kediaman kekaisaran, terlihat Zue Wang bersama Yang Yang tengah berjalan menuju ruang kerja Kaisar. Melihat dua orang kepercayaan Kaisar di depan pintu, sang prajurit yang berjaga langsung membukakan pintu untuk mereka. Kaisar melirik ke arah pintu setelah decitan suara ruang kerjanya yang terbuka. Ia menangkap bayangan dari sosok yang ditunggunya.

“Salam yang mulia,” ujar Zue Wang dan Yang Yang secara berbarengan.

“Bagaimana dengan gadis-gadis itu? Apakah mereka semua sudah dipulangkan?”

“Sesuai yang Anda perintahkan, mereka sudah kembai ke desanya yang mulia.” Jawab Zue Wang tanpa ragu.

“Bagus Zue Wang. Kau boleh kembali!”

Zue Wang pamit undur diri lalu keluar ruangan. Usaha yang dilakukan Kaisar untuk menemukan gadis bermata cokelat itu gagal. Ternyata diantara gadis-gadis yang Zue Wang bawa kemarin, disana sama sekali tidak ada gadis yang dia cari. Bersandiwara membuka lowongan dayang istana baru demi menemukan gadis itu. Benar-benar melelahkan.

Untungnya sekarang ibu suri agung sedang pergi ke suatu tempat di kerajaan lain. Bila dia sampai dia mengetahui Kaisar membuka lowongan baru dayang istana dan memilih gadis satu desa untuk dicalonkan menjadi dayang lalu membiarkan mereka semua kembali tanpa satu dayangpun yang terpilih, apa kata ibu suri agung?

Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang