Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
-Tere Liye.●●○○
Hinata menoleh ke sumber suara dan mengikuti suara itu, hal yang sungguh tak terduga tampak di depan matanya.
Shikamaru, dengan wajah panik merogoh kantongnya kemudian mematikan handphone yang berbunyi.
Hinata melihat handphone miliknya, saat Shikamaru mematikan handphonenya panggilan dengan Naruto pun ikut terputus.
Konyol? Ini asli atau hanya pemikiran Hinata? Hinata segera berjalan menuju Shikamaru, Shikamaru terlihat membuang muka saat melihat Hinata berjalan ke arahnya.
Setelah dekat dengan Shikamaru, Hinata kembali menghubungi ponsel milik Naruto dan benar saja ponsel yang berada di saku milik Shikamaru kembali berbunyi.
Kini semua sudah jelas, sangat jelas bahkan sampai Hinata tidak mampu menerka keseluruhannya.
Terlalu sakit, sangat Naruto..
Kenapa? Kau tidak mencintaiku? Katakan saja, aku tak apa.
Hinata hendak bersuara, namun sebelum Hinata mengeluarkan satu kata pun Shikamaru sudah menariknya keluar dari lestoran itu.
Hinata tak bergeming, menunggu Shikamaru membuka suara. Pandangannya kosong, jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari biasanya bahkan sangat cepat sampai terasa sakit.
"Eum.. begini..." Shikamaru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian mengambil nafas dalam lalu membuangnya kasar.
"Naruto sangat sibuk, dan di..dia tidak ingin kau cemas Hinata. Makanya dia meminta tolong padaku untuk menjadi penghubung diantara kalian." Shikamaru berkata dengan lancar, namun suara gemetar dari mulutnya tetap saja terdengar.
Dia seperti...
Orang yang sedang berbohong.
Pandangan Hinata masih sama, tetap kosong. Hanya memandang lurus kedepan, namun matanya mengeluarkan air. Dia menangis, Hinata menangis dalam diam dan Shikamaru bingung di buatnya.
"Eum..eum be..begini saja.." Shikamaru kembali membuang nafasnya kasar "besok aku akan bilang pada Naruto agar mau menerima telfon darimu dan.." perkataan Shikamaru terputus.
"Aku ingin melihat Naruto..." Hinata menghapus air matanya, dia tersenyum sangat di paksakan.
"Bantu aku ya?" Dengan senyuman palsu yang menggambarkan kekecewaan yang mendalam membuat siapa pun akan ikut menangis dibuatnya.
Shikamaru menelan ludahnya susah payah. Hinata tersenyum, namun hatinya menangis.
Shikamaru akhirnya mengangguk, mungkin memang sudah saatnya Hinata tau semua.
Ya semua...
Semua rahasia yang Naruto sembunyikan.
》》》《《《
Hinata sudah siap dengan semuanya, siap dengan fisik maupun hatinya.
Apapun yang terjadi, dia akan tetap mencintai Naruto. Sesakit apapun itu, tetap akan Hinata tahan sekuat tenaga yang ia punya.
Hari ini Hinata menuju ke tempat Naruto bekerja, tanpa memberi tau Naruto kalau Hinata akan datang kesana.
Dia sedang berada di mobil miliknya dengan supir yang akan mengantarnya sampai tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurry Back (NaruHina)
Fanfic[END] Semuanya salah, seharusnya dari awal kita berjuang bersama. Waktu, bisakah kembali ke hari itu? ●●○○ !THE CHARACTERS BELONG TO MASASHI KISHIMOTO. DO NOT COPY THIS STORY! [787 In Fanfiction : 06122017] RATE : T WARNING! TYPO. OOC. BAHASA AMBURA...