Sobekan Duabelas

86 30 4
                                    

"Rin, sebenernya tuh lo tau gak sih tempatnya dimana?" tanya Jihan. Rasanya gregetan pengen nyubit Arin, kalo aja di tengah-tengah dia dan Arin gak ada Chaeyeon tangannya pasti udah nyubitin Arin.

"Tau kok... bentar lagi sampe." kata Arin tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan di depan.

"Dari tadi juga lo ngomongnya gitu, tapi gak sampe-sampe." cetus Jihan. "Kasian abang grabnya rin. Udah dua kali muter nih gara-gara lo lupa."

Arin garuk-garuk kepala, ngerasa gak enak sendiri. Rencananya Arin ngajak makan Chaeyeon dan Jihan di cafe baru daerah rumahnya, tapi berhubung Arin orangnya pelupa jadinya mobil grab yang mereka tumpangi muter muter aja di tempat yang sama.

"Yaudah pak berhenti di depan aja." kata Chaeyeon. "Kita cari sambil jalan aja ya, sekalian olahraga."

Arin sama Jihan manut aja, akhirnya mereka beneran jalan nyari cafe yang dimaksud Arin.

"Han... itu sepupu lo bukan sih?" Arin nyikut Jihan sambil nunjuk ke arah jam sepuluh, nunjuk cowok yang jalan sambil menggendong gitar masuk ke salah satu cafe.

Chaeyeon ikut melihat dan refleks menggumam. "Itu Sewoon."

"Hah, yang bener??" Jihan nengok ke segala arah tapi gak bisa nemu sosok mirip sepupunya. "Jangan bohong, gak ada ah."

"Sewoon udah masuk cafe tadi, han." balas Chaeyeon.

"Itu cafenya!" Arin bersorak, saking senangnya menyikut keras Jihan sampai cewek itu mendelik.

"Sakit rin!" ringisnya. "Yang mana cafenya??"

"Itu! Tadi sepupu lo juga masuk ke situ!"

"Yaudah yuk nyebrang."


🍺🍺🍺



Hal pertama yang ketiga orang ini lihat setelah membuka pintu cafe adalah banyak orang. Iya cafenya ramai sampai hanya tersisa beberapa meja kosong.

Beruntungnya mereka dapat meja kosong di pojok.

"Mau pesen apa?" tanya Arin begitu mereka duduk.

"Yang enak di sini apa rin?" tanya Chaeyeon balik, meraih buku menu lalu membolak-balik halamannya.

"Steak dagingnya enak kak!" jawab Arin.

"Yaudah steak daging aja sama minumnya lemon tea." kata Chaeyeon sambil menutup buku menu, gantian menoleh ke arah Jihan. "Han mau pesen apa?"

Jihan gak begitu denger karna sibuk ngeliat ke sana sini makanya Arin noel pundaknya biar Jihan noleh.

"H-hah?? Apa kak???"

"Mau pesen apa?"

"Hm... samain aja deh." jawabnya lalu asik melihat sekitar.

"Samain katanya rin." kata Chaeyeon ke Arin yang mencatat pesanan mereka. "Nyariin siapa sih han?"

"Tadi katanya kak ponyo masuk sini juga kan kak? Kok gak ada ya?"

"Ooh nyari Sewoon, mungkin ke lantai atas tadi gue liat ada beberapa pengunjung yang naik ke lantai atas."

"Mager jalan, chat kak ponyo aja kali ya?"

Chaeyeon mengangkat bahu seolah mengatakan yaudah terserah. Lalu ketiganya asik sendiri, Jihan yang berusaha menghubungi Sewoon, Chaeyeon yang membalas chat dari sang pacar dan Arin yang belum kembali dari kasir.


🍺🍺🍺



Chaeyeon baru saja keluar dari kamar mandi, tadi dia sempat muter-muter cari kamar mandi ternyata toiletnya ada di samping panggung kecil gitu.

Gujunponyo; Jung Sewoon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang