S A T U

243 21 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Azkila masuk ke SMA. Setelah melewati tes di MAN 1 Bandung, akhirnya Azkila di terima di sekolah tersebut. Ia masuk ke kelas Agama. Ya.. setelah lulus dari sebuah pesantren di Garut, ia memang bercita-cita untuk masuk ke sekolah ini.

Azkila Nur Fauzi Perempuan cantik dengan sikap ramah yang selalu membuat siapapun betah berlama-lama dengannya. Gadis berusia 15 tahun ini begitu pandai Khitobah ia selalu jadi siswi yang paling dikagumi dan paling dikenal di kalangan guru-gurunya pada saat pesantren dulu.

Di sisi lain ada seorang Wanita yang sedang menyiapkan perlengkapan sekolahnya karena hari ini adalah hari pertama ia masuk ke sekolah baru. Tri Fatma Nurazmi itulah namanya. Wanita yang lahir dari keluarga yang berada, dengan seribu kemewahan yang selalu ia gunakan mulai dari mobil mewah, rumah mewah, baju bagus, dan semua yang ia pakai. Awalnya ia merasa tegang karena di sini ia tidak memiliki teman, karena ia adalah siswi pindahan dari Jakarta. Ia pindah ke Bandung karena ayahnya sedang mengurus cabang barunya di Bandung.

Di Sekolah

Semua siswa sudah berkumpul di lapangan. Setelah mereka melewati masa orientasi pada hari senin sampai rabu minggu kemarin, akhirnya mereka sudah resmi jadi siswa di MAN 1 Bandung.

"Aduh  aku telat kan.." Ucap Azkila dengan nada kesal.

Azkila pun berjalan dengan terburu-buru setelah ia melihat siswa lain sudah berbaris rapi di lapangan. Ia bingung harus menyimpan tas di mana,, sedangkan pembagian kelasnya baru akan di umumkan hari ini.

"Aku simpan tas dimana ya?" Gumamnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang sepertinya Kaka kelas Osisnya.

"Maaf kak kalo mau simpan tas dimana ya?" Azkila memberanikan diri untuk bertanya pada laki-laki tersebut.

"Sini biar aku yang simpankan, sekarang ambil topinya dan pergi kebarisan." Jawabnya sambil tersenyum.

Azkila pun mengeluarkan topi dan menyerahkan tasnya pada laki-laki tersebut.

"Apa aku gak ngerepotin kaka?"
Tanyanya.

"Udah gak papa cepet masuk barisan nanti kamu telat. Sini tasnya." Jawab laki-laki tersebut sambil mengambil paksa tas yang ada di tangan Azkila, dan pergi menuju aula.

"Tunggu kak" Ucap Azkila menghentikan langkah laki-laki tersebut yang hanya menaikkan satu alisnya tanda menanyakan ada apa?. "Baris dimana?" Tambahnya.

Laki-laki tersebut menghembuskan nafasnya pelan, begitu polos wanita di depannya ini. "Kamu kelas X apa?."Tanya laki-laki tersebut.

"X agama kak." Jawab Azkila.

"Ooh di sana ."  Jawabnya sambil menunjuk barisan yang ada di ujung lapangan.

"Makasih kak aku kesana dulu.. Assalamualaikum." Ucapnya lalu pergi menuju lapangan.

"Ehh tunggu nama kamu siapa." Ucap laki-laki tersebut sambil sedikit berteriak .

Azkila pun membalikkan badannya "Azkila." Jawabnya.

"Namaku Wildan." Ucap nya lagi. Padahal Azkila tidak bertanya namanya.

Azkila yang mendengar Wildan mengucapkan namanya hanya menautkan alisnya dan tersenyum bingung. 'Siapa yang tanya namanya.' Gumamnya dalam hati. Dan pergi meninggalkan Wildan yang masih menatapnya.

Setelah Upacara selesai semua siswa di persilahkan masuk ke kelas yang sudah di tentukan. Azkila mendapat sahabat baru yaitu Fatma  sewaktu upacara tadi yang ternyata akan menjadi teman sekelasnya. Mereka sudah janjian untuk menjadi teman sebangku.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang