Saat kata ikhlas bisa kita kuasai dan kita amalkan, niscaya semua rasa sakit itu akan pudar begitu saja.
Selesai memberi ceramah pada santriah di Pesantren, Azkila menagih janji Kaka sepupunya yang ingin memeperkenalkannya pada seseorang.
"Kak? Siapa yang ingin kaka kenalkan padaku?" Tanya Azkila penasaran.
"Calon suami kaka." Ucap Lediana.
"Ooh." Jawab Azkila tanpa mencerna terlebih dahulu jawaban dari Lediana.
"Hah? Calon suami?" Tanya Azkila saat sadar dengan apa yang di katakan kaka sepupunya itu.
Lediana tersenyum dan mencubit pipi Azkila gemas.
"Iyhh Azki.." Jawab Lediana.
"Kok kaka gak pernah cerita?" Tanya Azkila.
"Dia baru mengkhitbahku 3 bulan yang lalu dan InsyaAllah akadnya akan segera di langsungkan." Jawab Lediana.
"Kok Abi gak pernah cerita ama Azki sih?" Azkila memanyunkan bibirnya.
"Acara ini belum tersebar, baru Ayah, Ibu dan Eyang saja yang tau." Jawab Lediana.
"Acara sepenting ini?" Tanya Azkila.
"Takutnya kejadian dulu terulang lagi." Ucap Lediana.
"Kaka.." Ucap Azkila sambil mengusap-usap tangan Lediana.
"Oh ya.. Khitobah kamu bagus." Ucap Lediana mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Alhamdulillah." Ucap Azkila sambil tersenyum.
"Assalamualaikum." Ucap seseorang dari belakang.
"Waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.
"Ledi, ditunggu Abi." Ucap Ryan.
"Ohh baik mas, aku akan segera kesana." Jawab Lediana.
"Ayoo." Ucap Lediana sambil menarik tangan Azkila.
"Kemana?" Tanya Azkila.
Lediana tidak menanggapi pertanyaan Azkila. Ia hanya terus melangkah sambil menarik tangan Azkila.
"Assalamualaikum." Ucap Lediana saat memasuki salah satu ruangan yang ada di pesantren itu.
"Waalaikumsalam warahmatullah." Jawab seseorang dari dalam ruangan itu.
"Maaf Abi, Abi panggil Ledi?" Tanya Lediana.
"Ooh iyh, sini duduk." Ucap laki-laki paruh baya yang tak lain adalah Abi Yusuf.
"Oh iyh Bi, kenalkan ini adik sepupu saya Azkila." Ucap Lediana.
Azkila mencium tangan Abi Yusuf sambil tersenyum. Abi Yusuf tersenyum saat melihat Azkila.
"Jadi gini, InsyaAllah malam ini Abi dan Umi akan ke rumah untuk membicarakan acara walimah mu." Ucap Abi.
Lediana tersenyum penuh arti.
"Baik Bi, Ledi akan bicarakan ini pada Ayah dan Ibu." Ucap Lediana.
"Ya sudah." Ucap Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Tâm linhKadang apa yang menurut kita baik belum tentu baik. Kita hanya butuh percaya bahwa takdir Sang Maha Pencipta selalu indah untuk makhluk-Nya. Kita hanya perlu berlapang dada tentang takdir ataupun jodoh yang telah Allah tulis di Lauh Mahfudz kita. T...
