how to love?

130 9 3
                                    

Deburan ombak yang kencang membangunkan kami semua dari tidur yang lelap. Kami memutuskan untuk tidur di tepi pantai karena Dehaag merupakan pemberhentian terakhir kami.

"Aku rasa mata ku sudah kebanyakan melihat pasir." Gerutu Nash yang semalam menolak dengab tegas ide untuk tidur di tepi pantai.

Sementara Lily yang sudah terbangun,tak berkomentar apa-apa. Ia lebih memilih merenung memandangi ombak.

"Cepatlah bergerak kita harus segera menyelesaikan hal ini." Ujar Dane yang sedang membersihkan jeansnya dari pasir.

"Apa kau yakin kepiting tak ada yang bersarang di telingamu?" Ujar Nash padaku. Aku yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka tanpa berkata-kata akhirnya tersadar dan mulai bergerak. Kami semua membersihkan pasir dan kembali memulai perjalanan kami untuk mencari Zee.

***

Kami tiba di sebuah cafè seperti pentujuk yang di berikan oleh Zee di tempat sebelumnya. Kami juga membawa serta kotak kayu yang kami dapatkan di amsterdam.

"Selamat datang." Sapa seorang wanita tua.

Ia melirik kearah kotak kayu yang di bopong oleh Nash lalu mempersilahkan kami duduk.

"Tempat ini terlihat mengerikan." Aku bergidik sedikit karena melihat interior tua serta bau debu yang sangat menyengat dari sini.

Tak lama sang wanita tua itu muncul. Membawa sesuatu yang tidak kami kira.

"Namaku Ruth, aku sudah bekerja dengan pemilik kotak itu hampir lima belas tahun lamanya.ia adalah kawan yang baik." Lalu wanita yang bernama Ruth itu memberikan sebuah kunci kepada kami.

"Bukalah.... kalian sudah melakukan perjalanan yang begitu jauh."

Kami semua hanya terdiam, tak mengerti,dan juga terkejut, kami akhirnya dapat membuka kotak kayu yang selama ini menjadi misteri terbesar selama perjalanan ini.

Dengan cepat Nash mengambil kunci itu dan mulai membukanya. Sementara Dane tak berhenti mengumandangkan doa-doa tak jelasnya agar tak ada hal yang buruk terjadi pada kami.

"........ Oh no." Desis Nash.

Wajahnya memucat membuat aku dan Dane menjadi lebih takut. Lily yang juga melihat isinya hanya menghela nafasnya.

"huis ten bosch ...."

"Zee adalah penghuni huis ten bosch!!!!!!"

Nash menunjukan foto seorang wanita yang berdiri bersama pria yang kini mereka kenal sebagai raja belanda sekarang.

"Oh.... well jadi kita akan masuk kedalam sana?" Mereka semua melirik ke arah Ruth.

"Kalian tidak menyelamatkan wanita yang ada di dalam foto itu tapi selamatkan wanita lainnya yang ada disana."


***

huis ten bosch


"Bea.... waktunya untuk penyuntikan." Gadis di panggil sebagai bea itu hanya diam. Menatap keluar istana. Ia tak lagi meperdulikan seberapa banyak jarum suntik yang menembus kulitnya atau seberapa banyak cairan di dalamnya akan membunuhnya.

"Beaaaa!!!" Seorang wanita dengan semangatnya memeluk bea dari belakang. "Kau tahu...aku melalui hari yang berat... pria-pria itu belum datang juga."

"Pria?"

"Pria yang akan menyelamatkanku." Ujar wanita itu

"Zee... "

"Yup?kau terlihat cantik hari ini."

"Terima kasih bea... dan kau ...
Terlihat semakin menyedihkan ..." ujarnya sambil menyeringai











6 Ways To Find Z ( Martin Garrix fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang