Duhai kamu
Langitku kembali meng-abu
Pagiku tak lagi hangat
Siangku kehilangan biru
Malamku kelabu
Begitu juga dengan senjaku
Ia terbenam sebelum waktunya
Duhai kamu
Memang
Tak sepantasnya menyalahkan alam
Semesta lebih tau akan keindahan
Bersabarlah
Duhai rindu
Nikmatilah setiap getirnya kopimu
Damaikanlah bersama rasa kerinduanmu
Berdamailah segera
Hujan malam ini sedang adidaya
Ia terus menangisi pelataran
Membumi tak karuan
Jangan sampai rindumu itu kalut
Terbawa derasnya air mata dari peraduan
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja
PoesíaMengarungi luasnya samudra imaji untuk menghasilkan suatu karya