Pernahkah kamu merasa terluka tetapi kamu bersikap seolah sedang baik-baik saja? Bagaimana rasanya bersembunyi di dalam topeng kepura-puraan? Senyum merekah dibalik kesedihan, tertawa lepas dibalik air mata, bahkan riang gembira dibalik hati yang terluka. Bagaimana rasanya?
Mungkin setiap orang mempunyai cara masing-masing dalam berekspresi, begitu pun aku. Senang, sedih, suka, dan duka semuanya silih berganti dalam jiwa. Namun, apakah kamu tahu hal apa yang paling menimbulkan tanda tanya besar dalam hidup? Ya, hal itu adalah tentang menunggu.
Menunggu bisa jadi menyenangkan jika yang ditunggu adalah keniscayaan. Namun, menunggu bisa menjadi hal yang sangat melelahkan jika yang ditunggu tanpa memberi kepastian. Sebab, semua hal butuh akan sebuah kepastian, baik itu memulai, mempertahankan, ataupun melepaskan. Oleh karena itu, menunggu tak selalu menjadi sebuah pilihan terlebih jika pada akhirnya hanya menjadi harapan semu tanpa adanya kepastian yang berujung pada terkikisnya relung hati dalam sebuah penantian.
Rasanya, seperti ingin berlari tapi entah kemana, seperti ingin pergi tapi tak tahu apa yang harus ditinggalkan, seperti ingin menunggu tapi tak tahu apa yang sedang ditunggu. rasanya, seperti berdiri di tengah-tengah jalan yang tak tahu kemana arah pulang. Berat, ketika harus menanggungnya sendirian. Lelah, sangatlah melelahkan, tentang yang tak pernah usai, tentang yang selalu bertambah setiap harinya. Seperti ingin mengeluh tapi aku tak bisa, seperti ingin menyerah tapi masih tanda tanya.
Mungkin suatu saat nanti, akan ada masanya di mana aku berada pada titik paling jenuh, saat aku benar-benar lelah untuk menunggumu, saat aku tak lagi penasaran akan sebuah kepastian, yang pada akhirnya aku hanya ingin menghilang tanpa perlu dicari, pergi meninggalkan penyesalan karena lelah menunggu kepastian yang tak kunjung ada jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja
PoetryMengarungi luasnya samudra imaji untuk menghasilkan suatu karya