Selayaknya senja yang senantiasa bersabar menanti perjalanan matahari. Ketika tiba waktunya, ia datang hanya sementara. Sebab, ia rela ketika malam mengambil parasnya. Kehadirannya yang tak lama, tak pernah membuatnya mengeluh dan merasa sia-sia. Ia senantiasa mengulang penantiannya. Menanti saat-saat waktunya tiba kembali walaupun hanya sekejap lalu pergi, di telan malam namun tak membuatnya merasa kehilangan.
Senja memang tak bisa berbicara, namun senja telah mengajarkanku arti hidup yang sebenarnya. Perihal ada yang datang dan ada yang pergi. Perihal membagi waktu dan mengikhlaskan. Perihal kesabaran dan terus berjuang, karena sejatinya hal yang indah tak selalu hadir dalam jangka waktu yang panjang.
Hiduplah selayaknya senja yang senantiasa bersabar atas segala hal. Mengikhlaskan apa yang semestinya bukan miliknya. Memberi tanpa mengharapkan kembali, dan membagi keindahan bukan membagi keburukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Senja
PoetryMengarungi luasnya samudra imaji untuk menghasilkan suatu karya