"Aku ingin pergi meninggalkanmu, namun hati ini masih ingin tetap memilihmu. Lalu apa yang harus aku lakukan ? "
~Asyilla Putri Az Zahra
Suasana kantin saat ini sangatlah ramai. Banyak yang berdesakan dalam mengantri makanan nya.
Kini Empat perempuan cantik tengah duduk bersama menyantap makanan mereka sambil berbincang ria.
"Nanti sepulang sekolah kita ke toko buku yuk, beli novel terbaru. " Ajak Vena.
" Wah beneran Ven" Tanya Rossa. Yang di balas anggukan oleh Vena.
"Yaudah kita ke sana yuk, mumpung masih ada stok nya, iya kan." Ucap Nadine
"Wah bener tuh, jadi gimana kesepakatannya." Tanya Rossa.
" Gue sih oke oke aja." Ujar Nadine.
"Gue juga" Ucap Rossa dan Vena.
" Dan lo Syill" Tanya Vena.
Namun yang dipanggil, tetap diam tak bersuara. Tiga sahabatnya ini pun juga bingung dengan sikap Asyilla. Tidak biasanya gadis itu diam, melamun dengan tatapan kosong seperti itu, bahkan makanan yang ada di depannya pun tidak dimakan nya sama sekali.
" SYILLA ! WOYY " teriak Rossa dengan suara cemprengnya. Membuat orang yang dipanggil pun mendongakkan kepalanya, menatap sahabatnya itu.
"Apa" Satu kata yang baru dikeluarkannya setelah sekian lama diam tak bersuara.
"Mau ikut beli novel gak, sehabis pulang sekolah ini." Tanya Nadine.
"Gak" Ucap Asyilla.
"Lo kenapa sih, kok diam terus dari tadi." Tanya Venna khawatir.
" Gak papa kok." Ucap Asyilla.
" Syill, kita ini sahabat lo, kalo lo ada masalah cerita ke kami, siapa tau kami bisa bantu. Jangan di Pendem kayak gini." Ucap Venna.
"Gue gak papa kok." Ucap Syilla sambil berdiri berniat meninggalkan gerumunan kantin. " Gue duluan yaa" Ucap Syilla lalu berlalu pergi meninggalkan tiga sahabatnya.
"Syilla kenapa sih " Tanya Nadine.
"Kayaknya dia ada masalah deh." Ucap Venna.
" Gak biasanya loh Syilla kayak gitu, ada yang gak beres nih" Selidik Rossa.
"Kayaknya" ucap Nadine.
"Yasudah, urusan Syilla bisa kita pikirin nanti, mungkin dia lagi butuh waktu untuk sendiri. Kita makan aja lagi." Ucap Venna. Yang dibalas anggukan oleh Rossa dan Nadine.
*****
Disepanjang perjalanan menuju kelas Asyilla tetap diam dengan tatapan lurus ke depan. Setetes air mata nya jatuh ketika mengingat kejadian semalam. Dengan cepat ia menghapusnya.
Sesampainya di depan kelas ia melihat Angga dan teman temannya yang sedang berbincang. Niat nya ingin masuk terhentikan ketika Angga berbicara tentang dirinya kepada teman temannya. Yang membuat Syilla kembali tersakiti.
" Sebenarnya, gue nembak Syilla itu karna gue mabuk."
"Jahat banget sih lo" Ujar Bagas. Dan Angga pun hanya tertawa menanggapi tanggapan seperti itu.
Syilla yang mendengar itu hanya mencoba bertahan. Ada rasa sakit ketika mendengar hal itu. Terasa tertipu selama ini,tapi dia tidak bisa berbohong kalau dia masih enggan untuk mengakhirinya, karna hatinya masih memilihnya.
Dengan kekuatan yang ia kumpulkan, ia mencoba melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kelas menentralkan semua nya.
Syilla duduk di kursi nya sambil memegang ponselnya, mendengar kan musik, itulah yang dilakukan oleh Asyilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLAMBAT
RomanceDia Asyilla orang yang terpuruk dalam masalah cinta. Orang yang selalu menerima kata maaf dengan mudahnya. Orang yang sangat bodoh dalam urusan cinta. Berulang kali dia terjatuh dan menangis karena cinta, tapi bodohnya dia tetap bertahan dan bisa te...