Minggu ini Hinata berada dirumah tepatnya dirumah Sasuke, laki2 itu memaksanya untuk tinggal bersama.
Hinata berjalan2 mengelilingi rumah, dia sedang melihat2 karna waktu itu Hinata belum sempat, dia berhenti berjalan dedapn pintu bergaga kuno, dia ragu untuk membuka pintu itu, tp rasa penasarannya lebih besar daripada rasa ragunya.
Hinata mendorong pintu itu, disana dia melihat barang yg ada dikardus entah apa isinya, tp yg lebih menarik perhatiannya adalah sebuah piano yg usang.
Dia berjalan menuju piano itu dan membersihkannya, mencoba memencet not yg ternyata masih bisa digunakan, lalu dia duduk dikursi memainkan piano sambil menyanyikan lagu
i will go to you like the first snow by aliee
sebelum aku memegangmu, aku tak tau bahwa dunia yg kutepati itu secerah ini
Aku menyentuhmu dengan nafas kehidupan
Ini adalah cinta yang memanggilku tanpa rasa takutAku sangat menyukainya
Memandangmu, berdebar hatiku
Meskipun aku cemburu dengan semua momen biasa-biasa iniDalam kegelapan yang abadi
Dalam penantian panjang
Kau menyinari bagai sinar mentariSebelum aku melepasmu, aku tak tau bahwa dunia yang ku tepati sesunyi ini
Bunga-bunga mekar kemudian layu
Musimmu takan pernah datang lagiAku mulai menjadi serakah
Aku ingin hidup bersamamu Menua bersamamu
Memegang tangan keriputmu
Dan mengatakan betapa mesranya hidupkuItu hanyalah sebuah anugrah
Setelah pertemuan yang singkat itu kau menangis bagai hujanAku ingin bahagia suatu saat
Yang akan membuatmu menangis
Lupakan segalanya dan melangkah kedepan
Karna aku akan datang padamu
Saat nafasmu memanggilkuAku takan pernah lupa
Memandangimu, berdebar hatiku
Meskipun aku sangat cemburu dengan semua momen yang kau berikan padakuKelak kita akan bertemu lagi
Itu akan jadi hari terindah
Aku akan datang padamu bagai salju pertamaAku akan datang padamu
Hinata menyanyi dengan serius hingga tak menyadari seseorang dari tadi memandangnya sendu.
"suaramu merdu"
"a-a Sasuke-kun kau sudah pulang? Maaf aku terlalu asik bermain piano ini, sampai tak tau kau pulang" ujar Hinata sambil berdiri dan melangkah kearah Sasuke
Sasuke tersenyum sangat tipis "Tadaima"
"okaeri Sasuke-kun, bukankah kau ada rapat knp kau pulang?"
"jadi aku tak boleh pulang?"
"e-eh bukan seperti itu, apa kau sudah makan?"
"belum, aku ingin makan masakan istriku" Hinata merona lalu buru2 pergi menghindar.
"hey kau mau kemana?"
"mau memasak bukankah kau lapar?"
"hn" Sasuke berjalan mengikuti Hinata kedapur lalu duduk di kursi dapur, fikirannya melayang apakah tadi Hinata membuka kardus2 itu, dia ingin bertanya tapi ragu bagaimana jika Hinata bertanya yg tidak2, bagaimana dia menjawabnya nanti.
Sasuke menghela nafas bingung akhirnya diabertanya "mmm Hinata apa kau...."
Hinata menghetikan acara memotong sayurnya dan berbalik menghadap Sasuke menunggu Sasuke berbicara
"apa kau membuka kardus2 itu?"
"tidak, aku terlanjur tertarik dengan pianonya" ujar Hinata sambil meneruskan memasak
"sukurlah" gumam Sasuke
"nemanya knp"
"tidak, bagaimana alau kita jalan2 setelah ini"
"kemana?"
"Konoha Land"
"baiklah terserah kau saja" ujar Hinata
****
Mereka berjalan memasuki.konoha land, Hinata menatap sekeliling dengan mata berbinar.
Sasuke tersenyum tipis "kau ingin naik apa?"
Hinata mengerapkan matanya lalu wajahnya memerah dan memunduk, karena malu bertingkah layaknya anak kecil "a-ano sebenarnya aku ingin mencoba semua permainan"
"hn baiklah ayo" Sasuke menggandeng tangan Hinata mencoba wahana2 disana
.
.
.
Mereka duduk dibangku dibawa popon Sakura, Hinata memakan arumanis dan Sasuke menikmati jus tomat kaleng."kau senang?" Hinata mengangguk senang, dia sangat senang walaupun sempat takut saat memasuki wahana rumah hantu
Sasuke menatap Hinata dan tersenyum tipis, lalu tanpa sengaja melihat sudut bibir hinata yg kotor tangannya menjulur untuk membersihkan
Deg deg
Onyx dan Lavender bertemu, mereka terpaku. wajah Sasuke perlahan mendekat
Cup
Bibir mereka bertemu, Sasuke memperdalam ciumanya sedangkan Hinata memejamkan matanya mencoba menikmati, mereka berciuma di bawah pohon sakura.
Dari kejauhan seseorang menatap mereka dengan pandangan terluka, dia mengepalkan tangannya lalu meninju pohon itu hingga tangannya berdarah mengubah pandangannya menjadi tatapan benci
"kebahagiaan kalian cukup Sampai disini, seterusnya kalian akan menderita" gumamnya dan pergi berlalu
Tbc
Dih tambah gaje euy, mak pusing pala berbie. Kaya sinetron banget ceritanya, sabodo ah nu penting abdi Heppy :-* punya kouta lebih
Salammanis selingkuhannya Obito :-*