Flasback dalam koma 1

988 91 7
                                    

Hinata pov on

Aku menatap sekeliling dengan bingung "aku berada ditaman?"  akupun melangkah menyusuru taman itu.

ketika melihat seseorang yang ku kenal dengan segera aku menghampirinya "Gaara-sensei".

Aku tertegun ketika aku tak bisa memegang pundak Gaara-sensei "kenapa aku tak bisa menyentuhnya? Ada apa dengan diriku"

Akhirnya akupun memilih diam memperhatikan Gaara-sensei duduk dikursi taman sendirian wajahnya penuh dengan luka mungkin karna tawuran antar sekolah.

Aku menatap dia yang sedang meringis merasakan sakit dan memejamkan mata

"a-a-ano nii-san kau terluka" aku dan Gaara-sensei menoleh ketika mendengar suara yg lembut, ternyata ada seorang gadis kecil dihadapannya kenapa dia mirip sekali denganku?

"ni-nii-san terluka" ujar Gadis kecil itu.

"hn" Gaara-sensei menjawab dengan gumaman sambil terus menatap gadi itu

"bi-biar a-aku obati luka nii-san, kata Neji-nichan kalau luka tak di obati nanti busa inveksi" Neji-nii kenapa dia----- apakah itu aku?

"terserah" Gadis itu tersenyum manis yg membuat Gaara-sensei terpesona dan diapun tersenyum tipis, akupun terus memperhatikan mereka

"siapa namamu?"

" Hinata, nii-san abis berkelahi ya?" jadi itu aku? Ini--- masalaluku?

"seperti itulah"

"knp berkelahi? Kata kaa-chan berkelahi itu tidak baik" Hinata memajukan badannya mendekat keaarah Gaara-sensei untuk menempelkan pelester didahi yg terluka.

"mata nii-san indah" ujar Hinata lalu tersenyum. Tak sadar akupun ikut tersenyum kecil ketika melihat Gaara-sensei yang tertegun. Setelah dia sadar dari ketertegunannya langsung mendorong kepala hinata dengan jari telunjuknya "kau terlalu dekat bodoh" ujar Gaara-sensei

Hinata memajukan bibirnya "issh nii-san ini aku kan sedang mengobati luka nii-san" gerutu Hinata.
Ku lihat Gaara-sensei tersenyum milihat tingkah Hinata.

"ne nii-san, siapa namamu?"

"Sabaku Gaara, orang paling tampan disini" ujar Gaara, aku terkekeh ketika mendengar kenarsisannya

"issh pede sekali"

Gaara-sensei juga terkekeh mendengar jawaban Hinata"knp? Memang aku tampankan?"

Hinata mendelik lalu tersenyum "Gaara-nii, mulai sekarang kita berteman ya!"

"knp kau ingin berteman denganku?"

"memang kenapa? Tak boleh? Aku hanya ingin memiliki banyak teman, lagipula ayah sibuk bekerja, ibuku sibuk mengurus adikku, dan Neji-nichan Sedang Sekolah"

Gaara-sensei tersenyum kecil lalu mengangguk "baiklah kita berteman"

"yey aku mempunyai teman baru, nii-san janji yah bermain setiap Hari" Hinata menyodorkan jari kelingkingnya

"tak bisa seperti itu" ujar Gaara

"kenapa?" Hinata menatap Gaara sendu. Gaara terkekeh melihat Hinata

"akukan harus sekolah, bukankah kau juga seharusnya sudah sekolah"

"ah iya aku Gaara-nii kan sekolah, kalau begitu pulang sekolah" Hinata bersemangat

"baiklah" ujar Gaara-sensei

"janji kelingking?"

Gaara-senseipun membalas, jari kelingkin mereka bertautan, kenapa? Kenapa jika memang ini masa laluku kenapa aku tak bisa mengingat? Aku memejamkan mataku dan menjambak rabutku.

Mataku terbuka ketika ku merasa suara mereka menghilang, aku menoleh kekiri dan melihat mereka berjalan menjauhiku kulihat pakayan mereka telah berganti dengan pakayan santai. Kurasa ini ingatanku dalam waktu yang berbeda.

Akupun melangkah mengikuti mereka hingga sampai disebuah gereja disana aku terus memperhatikan

"ayo ikut Nii-san, Nii-san akan kenalkan kau dengan Sahabat-sahabat Nii-san, mereka yang akan jadi Saksi dipernikahan kita"

"Uchiha Sasuke" Sasuke-kun?

"Uchiha Naori"

"Hyuga Hinata desu"

"Hime mereka yang akan menjadi Saksi kita" saksi pernikahan? Apa maksudnya?

"Pak pendeta Hinata akan menikah dengan Gaara-nii dan mereka yang jadi saksinya"

"tapi kalian masih kecil"

"turuti saja!! Atau kubuat rumah pak pendeta rata dengan tanah, aku akan bilang pada dedy supaya menghancurkab semuanya jika tidak mengikuti keingian ku, kau taukan siapa Sabaku"

"tapi--- baiklah"

"Hyuga Hinata apa kau menerima Sabaku Gaara menjadi Suamimu dalam suka dan duka, dalam sedih dan senang"

"aku bersedia"

"Sabaku Gaara apa---"

"aku bersedia"

"kalian sah menjadi suami istri, tapi ingat kalian masih belum boleh melakukan---"

"ck iya bawel sekali"

"baiklah saksi bagaimana sah?" ujar pendeta itu

"hn" Ujar Sasuke-kun datar

"sah" ujar Naori aku bisa melihqt senyum penuh luka disana, kenapa pendeta itu mengiyakan saja tanpa pikir panjang?

Ya tuhan benarkah itu aku? Aku---aku, aku tak mengerti, pertemaman itu, saksi itu, pendeta itu, dan pernikahan itu membuatku tak bisa berfikir, apalagi yang terjadi, apa? Apa? Kenapa semua ini membingunggan tuhan? Aku memejamkan mataku.

Dan ketika ku membuka mataku kembali, aku berada ditempat yang berbeda.

         Tbc

Haloo
Aku up nihh, kayanya beberapa chap lagi End. Terimakasih Vomennya ya See you again.

Salammanis selingkuhannya Obito :-*

crazy LOVE (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang