06.New person (02)

837 104 18
                                    

Bel tanda istirahat sudah berbunyi dari delapan menit lalu, jika seperti biasanya tidak perlu menunggu sampai delapan menit hongbin dan Myungsoo pasti sudah akan berada dikantin bersama hyeri dan Jiyeon.
Tapi kali ini,kedua lelaki itu masih duduk dikelas menunggu kedatangan kedua sahabat mereka.

"Aish,kenapa hyeri dan jiyeon lama sekali?Tidak biasanya mereka telat datang ke kelas kita?" keluh hongbin.

Myungsoo melihat angka jarum jam tangannya.

"Kajja,kita ke kantin!" ajaknya tidak lagi mau menunggu.

"Bagaimana jika nanti mereka datang Myung?" Jawab hongbin merasa ragu.Pasalnya mereka sudah pernah sekali pergi kantin tanpa menunggu,alhasil dia kena omelan hyeri berhari-hari. Membuatnya merasa ngeri,jika hal tersebut sampai terulang.

"Terserah kalau kamu mau menunggu. Aku duluan."

"Tunggu myung!!" Seru hongbin akhirnya mengikuti langkah Myungsoo.Biarlah jika Hyeri mau marah atau apa.Sekarang isi perut lebih penting.

****

@canteen

Jiyeon dan ketiga gadis temannya sudah duduk disalah satu bangku dengan pesanan masing-masing.

Ah - jangan lupa! Selain mereka berempat, sosok pemuda berstatus hagsaeng baru 'Park Bogum' juga bersama mereka saat ini.

"Kenapa kamu pindah kesini?" Tanya Krystal

"Appaku dipindah tugaskan kemari. Jadi kami sekeluarga menetap disini." Jawab Bogum ramah.

"Kalian berapa saudara?" Timpal Yubi

"Berdua.  Aku memiliki seorang Hyung."

"Apa dia tampan?" Celetuk Hyeri yang sukses kena jitakan dikepala dari kedua sahabatnya - Krystal dan Yubi-

"Yak!! Kenapa kalian memukul kepalaku?" Protes Hyeri sambil mengelus kepalanya yang nyeri.

Bogum tersenyum melihat hal tersebut.

"Kami kembar."

Spontan mata Hyeri kembali berbinar, melupakan rasa sakit dikepalanya.  "Berarti dia tampan sepertimu?"

"Jadi aku tampan?" Tanya Bogum yang mendapatkan anggukan dari ketiga gadis tersebut. Membuat laki-laki itu lagi-lagi menampilkan senyumannya yang menawan. 

Jiyeon. 

Jangan ditanya kenapa dia tidak bersuara sejak tadi. Gadis itu memilih menyimak percakapan ketiga sahabatnya dengan kedua matanya yang tidak lepas dari sosok pemuda tampan dihadapannya. Akh jangan lupakan sebuah senyuman manis yang terukir diwajahnya. Satu tindakan yang sama persis seperti yang biasa dilakukannya pada Myungsoo.

"Tapi kenapa kembaranmu tidak sekolah disini juga?" Heran Yubi

"Kami memang dari dulu tidak suka sekolah ditempat yang sama."

"Siapa nama kembaranmu?"

"Park Hyunwoo."

"Apa boleh kamu kenalkan dia padaku?" Pinta Hyeri sontak membuat Krystal dan Yubi memandangnya.

"Waeyo?? Kenapa kalian memandangku seperti itu?"

"Mau dikemanakan Hongbin-mu?" Cibir Yubi

"Yak! Apa sangkut pautnya dengan dia!!"

"Aku akan mengenalkannya padamu Hyeri-ssi." Sahut Bogum menghentikan perdebatan yang mungkin akan segera terjadi.

"Jinjja?? Gomawoyo Bogum-ssi." Seru Hyeri girang.

"Oh!! Hongbin-a, Myungsoo-a!!  Disini!!!"  Seru Hyeri saat melihat sosok kedua sahabatnya. Dia melambai-lambaikan tangannya bermaksud agar mereka duduk bersamaan dengannya. 

Myungsoo dan Hongbin mendengar seruan Hyeri. Kedua laki-laki itu sedikit mengerutkan keningnya saat melihat sosok laki-laki asing berada disatu meja dengan Hyeri dan Jiyeon. Namun Hongbin tidak mau ambil pusing. Kedua kakinya hendak melangkah menuju ke meja Hyeri. Namun tertahan saat menyadari langkah Myungsoo yang berbeda tujuan dengannya. 

"Yak Myungsoo eodiga?"

Myungsoo mengabaikannya. Membuat dia mendecak sebal dan pada akhirnya memilih mengikuti Myungsoo. 

Bukan tanpa alasan Myungsoo tidak mau bergabung satu meja dengan Jiyeon. Laki-laki itu semakin merasa kesal ketika merasa diabaikan oleh Jiyeon.  Jika dulu saat-saat seperti ini,  Jiyeon pasti akan lebih dulu meneriaki namanya dan segera menghampirinya kemudian dengan tidak tahu malu mengapit kedua lengannya.Tapi apa yang barusan terjadi? Jiyeon sama sekali tidak bergeming. Sekedar menoleh saja tidak!

Namun perasaan kesal Myungsoo sedikit menghilang kala menyadari satu hal. 

Bukannya ini hal yang bagus untuknya? Sejak lama ia menginginkan ini terjadi.

Kebebasan.

Tidak ada lagi Jiyeon yang menempel dengannya sepanjang hari. 

Tidak ada lagi aksi gila Jiyeon kepadanya. 

Kenapa dia harus kesal? Bukankah semestinya dia merasa senang.  Ya! Itulah yang seharusnya terjadi.

"Hongbin-a, kurasa kita harus mengadakan party. "

"Nde?"

Sebuah senyuman terukir pada wajah tampan Myungsoo. Merasa tidak sabaran untuk mengadakan pesta akan kebebasannya.

Park Jiyeon,  annyeong!!

*****

Myungyeon mini series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang