08.Should I ?

401 72 13
                                    

One month later.

Sudah seminggu ketujuh orang tersebut selalu makan bersama di jam istirahat. Jiyeon, Hyeri, Yubi, Krystal ditambah satu orang baru Bogum. Ah jangan lupakan Myungsoo dan Hongbin juga ikut serta. Awalnya Myungsoo menolak saat Hongbin mengajaknya bergabung bersama,masih merasa sakit hati karena dilupakan oleh kedua sahabat kecilnya.Namun Hongbin tetap memaksa.Pada akhirnya dia mengiyakan.Lagian setelah dipikirkan tidak ada gunanya bersikap menghindar. Toh Jiyeon maupun Hyeri tidak merasa bersalah.

"Jiyeon,makan mie-mu. Lihat sudah mengembang." Tegur Hyeri yang duduk bersebelahan dengannya.

"Jangan hanya menatap Bogum." Timpal Krystal yang diikuti anggukan dari Hongbin. Sementara Yubi dan Myungsoo tampak tidak peduli.

Jiyeon tak mengindahkan keduanya. Ia menatap Bogum dengan senyuman yang melekat diwajahnya.

"Benar Jiyeon makan mie-mu. Aku tidak mau kamu kelaparan." Ucap Bogum perhatian.

Jiyeon menggeleng "Cukup melihatmu saja aku sudah kenyang." Jawaban yang membuat geli para temannya kecuali Bogum yang malahan membalas dengan sebuah senyuman.

Myungsoo merasa tidak asing dengan kejadian ini.Hanya saja kali ini bukan ia peran utama sang pria.Melainkan Bogum-yang sialannya harus diakui memang setara tampan dengannya. Sejujurnya Myungsoo merasa tidak nyaman sekarang.Perasaan itu masih aja sering muncul tanpa ijin darinya.Tapi Myungsoo menahannya.Ia tidak mau lagi dibilang cemburu oleh Hongbin. Meskipun nampaknya tidak berhasil menutupi wajah tidak sukanya. 

"Myungsoo,kau tampak tidak senang.Apa kau cemburu karena Jiyeon memperhatikan Bogum?"

Sial!

Kalimat Hongbin sukses mengalihkan perhatian semua kedirinya kecuali Jiyeon yang masih asyik memandangi wajah tampan Bogum. Myungsoo merasa malu - mengumpat Hongbin dalam hatinya karena sudah mempermalukan dirinya. Sementara yang diumpat malah senang saat berhasil menggoda sahabatnya itu. Wajah Myungsoo yang tampak kikuk dan bodoh sangat asyik dipandang.

"J-jangan bicara sembarangan." Ekor mata Myungsoo mencuri lirik Jiyeon. Melihat apa reaksi gadis tersebut dan kecewa saat mengetahui Jiyeon tidak menghiraukannya.

"Aku selesai." Myungsoo segera pamit sebelum Hongbin menyiksanya lebih lanjut lagi.  Tidak peduli sekarang sahabat prianya itu pasti akan menertawainya.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Hongbin membaringkan dirinya diatas ranjang milik Myungsoo dengan kedua tangan yang sibuk bermain ponsel. Tak menghiraukan Myungsoo yang sudah kesekian kali mengusir dirinya.

"Yaa, apa kau tidak bosan seharian disini? Kenapa tidak pulang dan main saja dikamarmu."

"Eomma sedang tidak dalam mood baik. Aku tidak mau jadi pelampiasannya."

"Kenapa kau tidak lari saja ke rumah Hyeri?" 

Hongbin berhenti bermain ponselnya kemudian menatap Myungsoo "Wae? Apa kehadiranku mengganggumu sehingga kau tidak bisa leluasa memandangi foto Jiyeon dari ponselmu." 

Myungsoo tergelak,bagaimana  Hongbin bisa tahu hal itu?

Hongbin terkekeh. Menggoda Myungsoo menjadi kesenangannya dalam satu bulan lewat ini. 

"Aku pernah tidak sengaja melihatmu."

Myungsoo berdehem guna menghilangkan rasa malunya. "Kau ingin bilang aku cemburu lagi? Ingin bilang aku merindukan gadis itu?"

"Kapan kau akan jujur?"

"Mwo?"

"Kusarankan kau sebaiknya segera kasih tahu Jiyeon perasaanmu. Sebelum Jiyeon benaran berpaling ke Bogum. Aku yakin dia masih menyukaimu. Beberapa kali aku melihatnya mencuri pandang kekamu."

Myungsoo terdiam. Mencuri pandang dirinya? Jiyeon? Benarkah itu? Kenapa dirinya tidak menyadarinya?

"Tapi terserah dirimu. Kalau kau masih gengsi untuk mengakui perasaanmu sendiri. Ya sudah relakan saja Jiyeon untuk Bogum." Ucap Hongbin melanjutkan kembali bermain ponselnya. Menyisakan Myungsoo yang bergelut pada pikirannya sendiri. 

Haruskah ia mendengarkan Hongbin?

Myungyeon mini series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang