09.Confession

665 80 43
                                    

Para haksaeng kelas Myungsoo bersorak senang karena selama satu jam kedepan mereka bebas. Guru han yang seharusnya mengajar sekarang tidak masuk karena sakit. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Belajar sendiri bagi yang kutu buku. Bergosip,bercermin bagi para murid cewek yang mengganggap dirinya cantik. Mengganggu korban bully bagi haksaeng pembuat onar.

Dan Myungsoo.

Lelaki yang memiliki wajah diatas rata-rata itu tengah termenung. Lima hari ini perkataan Hongbin mengusik pikirannya.

"Kusarankan kau sebaiknya segera kasih tahu Jiyeon perasaanmu. Sebelum dia berpaling pada Bogum."

Haruskah?

Myungsoo benci ketika kedua sisi dalam dirinya berselisih.Ada kalanya ia ingin mendengarkan saran Hongbin.Mengutarakan perasaannya pada Jiyeon.Tapi selalu saja dimenangkan oleh rasa gengsinya yang besar. Malu pada dirinya sendiri yang dulu dengan yakinnya mengatakan tidak akan pernah menyukai Jiyeon-meskipun wanita didunia hanya tinggal gadis itu.
Nyatanya ia termakan ucapannya sendiri.

Myungsoo menyukai Jiyeon.

Dan pria itu adalah tipekal orang yang tidak mau menjilat kembali perkataan-perkataan yang telah diucapkan. Jika ia mengungkapkan perasaannya,maka yakinlah dirinya pasti akan jadi bahan bully oleh teman-temannya.Terlebih Hongbin dan Hyeri. Oh tidak! Myungsoo tidak mau menanggung malu tersebut.

"Lihat myung, Jiyeon dan Bogum semakin nempel saja."

Seperkian detik semua lamunan Myungsoo lenyap pun refleks mengarahkan pandangnya keluar jendela.

Jiyeon dan Bogum tampak asyik  mengobrol. Dengan senyum yang lebar dan usapan Bogum pada kepala Jiyeon. 

Shit.

Myungsoo tiba-tiba beranjak. Kakinya melangkah keluar kelas.Tidak menghiraukan panggilan dari Hongbin.

"Yak! Kau mau kemana?!"

Myungsoo tidak dapat lagi menahan kecemburuan dalam dirinya. Persetan dengan rasa gengsinya.Terserah setelah ini Hongbin dan Hyeri akan meledeknya. Ia tidak peduli.

Ia hanya ingin Jiyeon.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Jiyeon yang asyik mengobrol dengan Bogum terkejut kala mendapati Myungsoo yang tiba-tiba saja menarik dirinya. Mengabaikan seruan-seruan kecil dari dirinya.

Myungsoo melepaskan tangan Jiyeon setelah sampai ketempat yang sepi.

"Kau kenapa Myung? Kenapa tiba-tiba menarikku?"

Lelaki itu diam.Sepasang matanya menatap kearah jiyeon yang berpakaian olahraga.

Jiyeon mengernyitkan kening. Bingung dengan Myungsoo yang tampak aneh.

"Kau kenapa?"

"Ji, aku mau pengakuan."

"Ye?" Jiyeon terkejut.Pengakuan apa yang dimaksud Myungsoo. "Araso." Ia mengiyakan setelah melihat wajah serius myungsoo.

"Tapi myung, bisakah kita berpindah tempat? Aku sudah tidak tahan dengan aromanya."

Myungsoo tergelak. Aroma apa yang di maks—oh shit! Dari sekian banyak tempat kenapa ia malah membawa Jiyeon ke tempat pembuangan sampah.

Myungyeon mini series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang