"Mau sampai kapan kau menghela nafas seperti itu ? Kau tidak capek?" Cibir Myungsoo pada Hongbin yang sejak pagi ini entah sudah keberapa kali menghela nafas. Wajahnya juga nampak tidak bersemangat.
"Myung, apa kau tidak merasa bosan? Tidak merasa kehilangan?"
"Apa maksudmu?"
"Aku merindukan Jiyeon."
"Hah?!" Myungsoo nampak terkejut dengan pengakuan tidak terduga dari Hongbin. Selama pertemanan mereka baru kali ini lelaki itu mengucapkan kalimat yang menggelikan bagi Myungsoo. Kenapa juga harus merindukan Jiyeon disaat setiap harinya mereka pasti akan bertemu.
"Ini semua karenamu Myung. Kenapa kau masih belum juga maafkan Jiyeon? Aku merindukan aksi gila dia kepadamu."
Myungsoo berdecak, kenapa Hongbin menyalahkan dirinya. Baiklah, memang sampai saat ini Myungsoo belum mengatakan dia memaafkan Jiyeon karena telah merampas ciuman pertamanya. Tapi toh dia sudah tidak lagi mempermasalahkan hal itu. Dia bukan seorang gadis remaja labil yang merajuk mengharapkan Jiyeon untuk membujuknya agar tidak marah lagi.
"Hei bung apa salahku? Jiyeon-mu sendiri yang melupakan kita."
Ya, memang benar yang dikatakan Myungsoo. Semenjak adanya kehadiran sosok haksaeng baru bernama Park Bogum, mereka berdua seakan dilupakan oleh Jiyeon dan Hyeri.Hampir tiga minggu kedua gadis itu lebih sering menghabiskan waktu istirahat bersama haksaeng baru tersebut. Jika dulu hampir setiap hari akan kumpul dirumahnya selepas sekolah sekarang hanya dua kali saja.
"Kurasa Jiyeon benar-benar sudah tidak lagi menyukaimu."
"Ck, sebenarnya apa yang bagus dari haksaeng baru itu. Dari segi wajah jelas aku lebih tampan darinya."
"Wae? Kau cemburu? Apa kau sekarang baru menyadari Jiyeon penting buatmu?"
"Ngomong kosong apa kamu.Buat apa aku harus cemburu."
Hongbin mengangkat kedua bahunya, "Wajahmu terlihat seperti itu."
Myungsoo terdiam sejenak, benarkah seperti itu? Jika benar maka dia sudah gila. Untuk apa dia cemburu atas perihal Jiyeon yang menyukai lelaki lain. Satu hal yang jelas memberikan kebebasan dan keuntungan untuknya.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Hari ini kelas gabungan dimana kelas myungsoo dan Jiyeon olahraga bersama.Jika sebelumnya jiyeon akan selalu berseru menyemangati Myungsoo dikala pria itu tengah bermain basket namun tidak kali ini. Bukan nama Myungsoo lagi yang disoraki Jiyeon, melainkan Bogum.
Para haksaeng namja dari kelas Jiyeon dan Myungsoo tengah berlawan basket.Permainan sudah berlangsung 30 menit dengan skor yang beda tipis. Baik dari kelas Myungsoo ataupun Jiyeon pemainnya cukup hebat dalam bermain.
Myungsoo mendribble bolanya mencoba untuk melewati Bogum yang menghalanginya.
"Bogum-a Hwaiting!!" Seru Jiyeon membuat Myungsoo berdecak tanpa sadar. Seruan gadis itu semakin membuatnya harus menang dari Bogum. Walau nampaknya tidak akan mudah melihat lawannya yang cukup berpotensi.Tapi Myungsoo yakin bisa menang. Dia harus buktikan ke Jiyeon bahwa dia jauh lebih unggul dibandingan Bogum.
"Argh!" Myungsoo terjatuh cukup keras akibat senggolan tidak sengaja dari Bogum, membuat sang guru yang jadi wasit segera menghentikan permainan serta menghampiri Myungsoo. Begitu juga Hongbin dan beberapa pemain lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Myungyeon mini series [COMPLETED]
FanfictionMain cast : Park Jiyeon, Kim Myungsoo Support cast : Lee Hyeri, Lee Hongbin