Chapter 15

2K 81 0
                                    

Darrr...

Suara tembakan ditengah-tengah taman. Membuat Hana takut, dan semua pengunjung disana.

"E-eomma hiks..."

Ryeon terkejut melihat Hana berada ditengah taman samabil menangis ketakutan..

"H-hana."
.
.
.
.

Ryeon dibantu oleh beberapa unit kepolisian untuk mengamankan pengunjung yang ada ditaman itu. Ryeon berusaha mencari Hana yang terjebak ditengah-tengah taman yang di kelilingi oleh para anggota mafia.

"Oppa kalian tunggulah disini aku akan mencari keberadaan Hana."

"Hati-hati Ryeon-ah."

"Ne."

Kemudian Ryeon berlari memasuki taman bermain untuk menyelamatkan Hana.

'Ya Tuhan, bagaimana cara ku menyelamatkan Hana.'

Ryeon terkejut saat melihat Hana berada ditengah taman sambil menangis. Ia pun langsung menghampiri Hana. Akan tetapi Ryeon tidak tau bahwa sendari tadi ada yang mengawasi pergerakannya. Seseorang yang bersembunyi disemak-semak mulai mengarahkan senjatanya kearah Ryeon.

Saat Ryeon sampai ditempat Hana, Ryeon langsung memeluk Hana.

"Gwaenchanayo chagi-ah."

"Hiks..huh..."

"Kajja kita pergi dari sini."

Saat mereka mulai beranjak dari tempat. Hana melihat ada seseorang yang ingin menembak ibunya.

"Eomma..."

Dorr...

Bruk...

Ryeon terkejut mendengar suara tembakan yang sangat dekat dengan nya. Ryeon berbalik dan ia terkejut melihat Jae Won memeluk Hana dan Ryeon juga melihat banyak darah dari arah baju belakang Jae Won.

"Oppa, Hana."

Ryeon berlari menghampiri mereka berdua.

"Hiks...eomma...appa...hiks."

"Uljima chagi-ah."

"Appa...huh...hiks..."

"O-oppa..."

"Gwaenchana Ryeonie, Hana-ah. Ukh..."

Jae Won memegang tangan Ryeon.

"Ryeon-ah saranghae...akh..."

Bruk...

"Oppa/appa."
.
.
.

Setelah kejadian penembakan ditaman bermain itu. Jae Won langsung dilarikan kerumah sakit.

Kamar rawat.

Clek...

"Oppa sudah bangun."

"Hn."

"Ini tadi Minhyun oppa membawakan ini untuk oppa. Ayo makan dulu."

"Hn. Hana sudah pulang."

"Belum. Dia mulai mengikuti beberapa pelajaran tambahan disekolah."

"Hn."

"Apakah masih sakit."

"Aniyo."

"Hm. Cepatlah sembuh oppa."

"Arra."

Suasana kembali hening, kemudian Jae Won memengang tangan Ryeon.

"Ryeon-ah."

"Ne oppa."

My Love Mafia BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang