Masih Selasa
Bel istirahat berbunyi. Dalam sekejap, kantin langsung dipenuhi oleh siswa siswi Nusantara Jaya, termasuk Aira dan Andin, yang sudah kelaparan ingin makan bakso, mie ayam, soto atau nasi goreng dan lainnya sesuai keinginan mereka masing-masing. Untungnya, walau mereka lapar mereka tidak sampai ingin makan teman sendiri.
Setelah selesai makan bakso dan minum es teh manis dikantin, Aira dan Andin langsung menuju ke perpustakaan untuk mengambil buku rumus Matematika yang nanti akan dipelajari. Sesampainya mereka didepan perpustakaan,
"Ra, lo aja ya yang cariin bukunya. Gue mau ke toilet dulu, udah gak tahan" Izin Andin pada Aira yang memang sudah tidak tahan lagi.
"Yaudah sana cepet, nanti lo langsung ke kelas aja. Gue cuma sebentar" Tanpa ba bi bu lagi, Andin langsung lari menuju toilet.
Aira pun masuk kedalam perpustakaan lalu langsung mencari buku rumus matematika. Ketika ia sudah mendapat bukunya dan ingin mengambilnya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang ingin mengambil buku itu juga.
"Ehh" Kata mereka bersamaan.
"Raka, cari buku ini juga? Yaudah nih ambil aja"
"Lo aja yang ambil" Raka pun langsung berlalu ketempat lain setelah berbicara seperti itu.
Raka ini adalah termasuk orang cerdas di SMA Nusantara Jaya. Ia juga menjabat sebagai wakil ketua tim basket. Ia adalah wakil Eggy di tim basket sekaligus teman sekelasnya.
Karena Raka tidak jadi mengambil buku itu, Aira pun mengambilnya kemudian menuju ke meja Pak Ari, penjaga perpustakaan, untuk menyerahkan kartu perpustakaan lalu pak Ari mencatat buku yang Aira pinjam.
**
Pukul 14.30 WIB
Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaringnya. Itu pertanda siswa siswi SMA Nusantara Jaya akan terbebas dan pulang kerumah untuk merehatkan diri setelah belajar kurang lebih selama 6 jam.
Aira dan Andin pun langsung menuju gerbang sekolah untuk pulang bersama naik bis. Setelah sampai didepan gerbang sekolah, mereka berhenti karena handphone Andin bergetar.
Drrttt...drrttt....
Andin mengambil handphonenya yang berada disaku dan tertera nama Nadine dilayar handphone.
"Siapa, Din?" Tanya Aira.
"Teh Nadine. Sebentar ya gua angkat dulu" Andin pun pergi sedikit menjauh karena digerbang sangat bising oleh suara kendaraan yang lewat dijalan raya maupun suara siswa sisiwi yang berlalu lalang.
"Nungguin siapa?" Tanya seseorang pada Aira.
"Eh mantan, kirain siapa, hehe" Jawab Aira sambil nyengir pada Eggy yang menegurnya tadi.
"Iya nih. Kok lo ga pulang? Lagi nunggu siapa?"
"Nunggu harapan gue jadi kenyataan"
"Emang apa yang lo harapin?"
Kita balik lagi kaya dulu. Kata Aira dalam hati.
"Kepo. Lo ngapain disini? Ga pulang, tan?"
"Pulang kok"
"Terus ngapain masih disini?"
"Basa-basi doang sama lo, ga boleh?"
"Kirain mau nawarin pulang bareng, taunya cuma basa-basi doang"
"Yee ngarep. Yaudah Ra gue keparkiran dulu, lo hati-hati pulangnya" Pamit Eggy meninggalkan Aira.
Nah kan. Eggy tuh begitu. Dia itu terkadang masih sering memberi perhatian kepada Aira. Walaupun hanya sekedar kata hati-hati, tapi tetap saja membuat Aira terbawa perasaan. Bagaimana Aira mau move on kalau begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than You Know
Dla nastolatkówLagi di masa dimana mau melangkah maju tapi ragu mau kembali mundur tapi sudah tidak ada harapan. To my ex, I stuck on u.