2. Ledekan

3 0 0
                                    

Kelas masih dalam keadaan sepi, ya, karena sekarang sedang berlangsung pelajaran sejarah oleh Bu Nina, yang mengakibatkan semua anggota kelas tertunduk lesu mendengarkan celotehan dari guru legend tersebut.
Termasuk Jelita, malah dia sudah tertidur di lipatan tangannya di atas meja diikuti dengan beberapa teman sekelas lainnya, juga sahabat dari Jelita yang juga ikut tertidur selama jam pelajaran sejarah berlangsung.

"Oke anak anak. Bentuk kelompok yang berpasangan, 1 kelompok 2 orang. Ditentukan berdasarkan absen kelas" Kata Bu Nina keras yang membuat semua anak kelas tersadar dan mulai memikirkan tugas dari Bu Nina itu.

"Absen 11 sama 12, 13 sama 14. Hah?? 13 sama 14???? APAA??" Teriakku yang berhasil membuat seluruh mata tertuju padaku.

"Wes uhuyy. Bakal ada couple yang sekelompok nihhh" kata anak kelas serempak.

"Jelita, Jingga ada apa dengan absen kalian?" Tanya Bu Nina penasaran karena anak kelas tak henti hentinya meledeki si couple kelas tersebut.

"Gak ada apa apa Buu!" Jawab mereka berdua kompak.

1 2 3 . . .

"Ciee cieee"

"Itu barengan ituu"

"Anjir jodoh tuh jodoh heyy"

"Jelita bercinta guyss hahahaha"

Tawa anak kelas pecah mendengar kalimat yang dilontarkan si jail Erik yang terdengar sedikit ambigu.

Dan kedua insan itu pun, siapa lagi kalau buka Jelita dan Jingga, hanya bida mendengus pasrah dengan keadaan mereka yang seperti ini.

Jingga, dengan kegengsian dan hobi memberi harapan kepada siapapun.
Jelita, dengan keceriaan dan 'pernah' tertipu dengan harapan yang 'pernah' diberikan Jingga.
Memang sudah terbiasa dengan hal semacam tadi, diledeki oleh anak kelas.
Memang, keduanya pernah saling memiliki rasa bahkan mereka pernah saling berpacaran. Sehingga mau tidak mau, teman teman sekelasnya mengetahui hal itu dan menyebabkan kedua insan itu dijuluki couple kelas.

Ya memang Jelita mengakui itu, karena memang Jingga lah yang pernah menyatakan perasaannya kepada Jelita pada kelas 10 lalu. Menurut Jelita, Jingga hanyalah pacar pertamanya. Bukan cinta pertamanya. Karena menurut Jelita, hanya perasaan nyaman yang menyelimuti hati gadis itu saat ia bersama Jingga.

Tapi menurut Jingga, Jelitalah yang merupakan cinta pertamanya. Entah masih sampai sekarang, entah perasaan itu sudah terkubur lama bersamaan dengan status mereka yang telah kandas.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang