IV

5K 596 122
                                    

Papa, Mama And Baby




Pagi ini sangat membahagiakan bagi Jungkook. Ia sangat semangat membantu Ahjumma menyiapkan sarapan di dapur. Karena ia ingin mengenal Taehyung lebih dalam lagi.

Darimana ia akan mendapatkan informasi selain dari maid yang merawat Taehyung selama ini. Bekerja dengan majikan super baik seperti Taehyung, sudah bisa di pastikan jika mereka sudah bekerja sangat lama.

"Tuan muda istirahat saja, biar kami yang melakukannya," Ucap salah satu maid saat melihat Jungkook memanggang roti di dapur.

"Eum? tidak ahjumma! aku ingin melakukan ini, dan ini juga Cuma memanggang roti serta membuat kopi sama sekali tidak repot,"

"Tuan muda Tae meminta kami untuk tidak membiarkan anda melakukan pekerjaan kami,"

"Sudah lah, aku tidak apa-apa, sebaiknya kalian beritahu aku Kim Taehyung itu seperti apa,"

"Heum??"

Kedua maid memandang Jungkook bingung. Jadi ini maksudnya berkutat di dapur sejak pagi tadi. Sejak Taehyung sama sekali belum terbangun.

Satu persatu maid mendapatkan pertanyaan dari Jungkook mengenai Taehyung. Semua informasi yang Jungkook inginkan ia dapatkan dengan mudah lewat kedua maid di depannya ini.

Sikap ramah Jungkook dengan segala kelembutannya, tidak sanggup membuat para ajhumma itu tega menolak permintaannya. Dari situlah mereka mulai dekat.

Keadaan Jungkook dengan perut buncitnya, sama sekali tidak nampak menjijikkan di mata mereka. Justru mendengar kisah Jungkook membuat kedua ahjumma itu semakin sayang dengan si gigi kelinci menggemaskan ini.

"Ramai sekali dapurku pagi ini, eumm?"

Jungkook dan kedua maid itu menghentikan acara tertawa bersama membicarakan Kim Taehyung, saat sang aktor utama mendadak muncul di pintu dapur. Mata Taehyung berbinar melihat beberapa helai roti panggang di meja beserta secangkir kopi panas. Ia mendekati jungkook, kedua maid undur diri, membiarkan Jungkook hanya berdua dengan tuan nya.

"Buatan mu??" Tanya Taehyung memandang sarapannya pagi ini.

Jungkook mengangkat kedua tangannya di hadapan Taehyung.

"Tangan ku yang melakukannya," Ucapnya sambil tersenyum manis.

"Apa kau mencoba mendekati ahjumma untuk menggali informasi tentang ku, Bunny??"

Jungkook tercekat, bagaimana Taehyung bisa tahu. Apa dia sudah mendengar semua pembicaraan Jungkook dengan para maid. Gawat, wajah Jungkook malah merona merah sekarang.

"Tidak Hyung! aku hanya ingin mencoba berhati-hati, selama ini kau sudah sangat baik pada ku, aku hanya berusaha mencari tahu dan menghindari hal-hal yang tidak kau sukai, hati-hati memilih bahan makanan jika aku ingin masak untuk mu nanti, aku takut kau alergi sesuatu, bersikap hati-hati dan tidak menyinggung perasaan mu, hanya ingin mengerti kamu lebih dalam lagi," Ucap Jungkook yang berhasil membuat Taehyung berhenti menyesap kopi hangat buatannya.

Kali ini Taehyung beralih menatap Jungkook intens. Cukup lama ia mengungkung Jungkook dalam jerat pandangannya. Jungkook tak tahan. Wajahnya merona hebat. Taehyung tolong hentikan ulah mu. Perut buncit Jungkook ikutan menegang.

"Ssshh! aww!!"

Jungkook berakhir meringis menahan nyeri di pangkal perutnya. Kandungannya sudah menginjak tiga bulan terhitung sejak ia mulai tinggal di rumah Taehyung. Ternyata pada saat itu usia kehamilannya sudah 9 minggu. Kali ini otot perutnya sedikit menegang karena ia sendiri tegang dengan tatapan Taehyung.

Desire Can't Talk to The WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang