What Happen To Me?Waktu terus berjalan, bergulir teratur dan membentuk rotasi kehidupan. Kedua pemuda yang sedang dimabuk asmara pun sampai tak merasakan perputaran dunia. Mereka hanya terfokus dengan apa yang menjadi dikehidupannya hari ini.
Seperti sekarang, Jungkook sibuk dengan beberapa perlengkapan bayi yang sudah menumpuk di salah satu kamar dalam mansion Taehyung.
Usia kandungannya memang baru berjalan 6 bulan, belum terdeteksi jenis kelamin si calon baby. Chanyeol sudah berusaha untuk meyakinkan Jungkook, jika anak mereka ini nakal sekali. Masih menyembunyikan identitas dirinya.
Alhasil, Taehyung belanja dua jenis barang untuk keperluan si baby. Yang satu berwarna pink yang satu berwarna blue. Kenapa mereka tidak belanja saat jenis kelamin baby sudah terlihat ? Jawabannya satu, karena Jungkook.
Itu keinginan Jungkook. Bukan karena ia masih ngidam, tapi karena ia masih bisa berjalan dengan kedua kakinya maka ia ingin belanja sendiri kebutuhan calon anaknya.
Taehyung tak pernah bisa memahami pikiran Jungkook selama ia hamil. Tunggu, Taehyung memang sudah bertemu Jungkook dalam keadaan hamil. Maka dari itu ia hanya bisa mengiyakan apapun keinginan Jungkook.
Ia tak sanggup menolak jika Jungkook sendiri sudah bertingkah manis padanya. Jantungnya runtuh, pertahanannya bobol. Otot bisep dan badan kekarnya serasa tak berguna sama sekali untuk menghadapi si pemilik gigi kelinci ini.
“Hyuuung,”
“Eeum?”
Taehyung meletakkan korannya di sofa. Ia beralih memandang Jungkook yang sedang membaca sebuah tabloid untuk ibu hamil.
“Apa kau mengijinkan ku untuk ikut senam hamil?”
Sejenak Taehyung terdiam. Perkataan Jungkook benar-benar ia pikirkan. Biasanya apapun yang Jungkook ajukan ia selalu setuju. Itu semacam pertanyaan retorik yang tidak perlu Taehyung jawab sebenernya.
Pada dasarnya Jungkook tidak berniat minta persetujuan. Ia hanya menerima jawaban iya dari Taehyung. Ia lebih ke arah memaksa.
“Kau mau ikut? Kau akan bertemu dengan para wanita-wanita berisik nantinya,”
“Tak apa Hyung, Aku bisa ambil kelas privat, atau kita bisa memanggil instrukturnya ke rumah,”
“Kookie, senam hamil itu tujuannya untuk melatih pernafasan sebagai persiapan persalinan, jika itu persalinan normal sayang,”
“Apa salahnya jika aku ikut?”
“Kau akan melakukan caesar, buat apa ikut senam hamil?”
“Hyungie, Senam hamil juga baik untuk kesehatan baby, tidak Cuma untuk latihan pernafasan, baca niihh!!"
Alhasil, tabloid yang tadinya damai di tangan Jungkook sekarang terlempar di samping Taehyung. Tak ada yang bisa Taehyung katakan lagi. Ia menarik nafas panjang, menyabarkan hatinya. Jungkook tak suka penolakan. Akhirnya, Taehyung mengambil ponselnya.
“Chan Hyung,”
“Ooh Tae, ada apa? Apa terjadi sesuatu dengan Kookie??”
“Iya, dia marah,”
“Pppft!! Apa lagi ini?”
“Cari kan aku instruktur senam hamil yang kece, yang bisa di minta datang ke rumah,”
“Heh?! Kookie mau ikut senam hamil? Dia kan bakalannya nanti caesar Tae,”
“Sudah turuti saja, atau kau akan kena getahnya juga,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Can't Talk to The Wound
أدب الهواة[ On Going - Re-publish ] ⚠️🔞 TIDAK UNTUK ANAK² DIBAWAH UMUR DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! [ END ] Cover...