Ini part 5
Maaf ya sayang
Kemarin part 5 nya kelewatanChanyeol Hyung
Kim Yoonseong dan istrinya mengakhiri kunjungan mereka di rumah sang putra. Sudah cukup puas bagi keduanya memanjakan calon menantu seharian. Jungkook juga sudah nampak lelah. Mereka memutuskan untuk pulang. Itu juga berawal dari desakan Taehyung yang terkesan mengusir. Ya, Taehyung yang memaksa Papa dan Mama nya pulang.
“Ya sudah baby, Taehyung sudah sampai rumah, saatnya papa sama mama pamit pulang,” Ucap Nana di akhir sesi obrolan ringan mereka sore itu.
“Tak bisakah Papa dan Mama menginap disini semalam saja,” Keluh Jungkook seakan tak rela berpisah dengan dua orang yang membuatnya tak berhenti tertawa seharian ini.
“Kapan-kapan, Papa sama mama nginap ya,” Ucap Yoonseong sambil mengecup sayang kening Jungkook. Setelah sebelumnya Nana sudah memeluk, menguyel-uyel Jungkook begitu lama.
“Tae, jaga Kookie baik-baik,”
“Iya Ma,”
“Hasil pemeriksaannya nanti bagi ke Papa ya, foto usg kalo perlu,”
“Buat apa?”
“Papa mau pamer sama temen, haaa haaha,”
Taehyung dan Jungkook kicep seketika. Mereka sudah tak heran dengan betapa konyolnya keluarga ini.
Jungkook melambaikan tangannya semangat saat mobil papa dan mama Taehyung bergerak pergi diiringi dengan mobil bodyguard mereka. Taehyung merekatkan pelukannya di bahu sebelah Jungkook, sesekali mencuri kecupan di pelipis kiri Jungkook.
Si manis masih memperhatikan kepergian kedua orang tuan Taehyung, hingga tak menyadari apa yang Taehyung lakukan padanya. Bahkan, jika pelipisnya penyok karena desakan bibir penuh nafsu Taehyung, ia tak akan menyadarinya.
Chuu
Kecupan terakhir lama sekali dan Jungkook baru menyadarinya. Ia menekan kuat-kuat wajah Taehyung dengan kedua telapak tangannya, menjauh darinya.
“Hyung hentikan, apa tidak ada hal lain yang bisa kau lakukan selain menghujani ku dengan ciuman nafsu mu itu?! iuhh!! lihat liur mu menempel semua di wajah ku!!”
“Kookie, perhatikan kata-kata mu!”
Sergah Taehyung kali ini sambil membekap mulut comel Jungkook yang tak lagi segan berucap apapun yang ada dalam otaknya. Jangan lupa Tae, dia meniru kelakuan mu. Taehyung celingukan ke kanan kiri, memastikan tak ada orang lain di sekitar mereka.
Taehyung bodooh, rumah mu ini sepi, hanya ada para maid dan dua satpam di pos dekat gerbang, tak ada yang mendengarkan ocehan Jungkook selain dirimu sendiri.
“Sudah saatnya mandi beb, jangan lupa jadwal periksa mu malam ini ya,” Taehyung hanya sekedar mengingatkan.
Jungkook hanya diam di hadapan Taehyung. Salah satu tangannya masih menyangga perutnya yang membuncit. Sebenarnya perut itu juga tidak akan jatuh kebawah jika tidak di pegangi. Hanya saja Jungkook itu perasaannya sedang sensitif. Ia merasa seolah-olah baby nya akan brojol jika ia tidak menyangga perutnya.
Padahal juga usia kandunganya baru jalan empat bulan. Kecuali keguguran, si janin juga tidak akan bisa brojol begitu saja. Terlebih ia merasa nyaman meringkuk di dalam tubuh Jungkook.
Banyak orang yang mulai menyayanginya sekarang. Termasuk sosok pria yang terdeteksi sedang merangkul eomma nya.
Taehyung sudah sangat gemas dengan kelinci montok piaraannya ini. Ia angkat tubuh Jungkook dalam bopongannya. Ia bawa Jungkook ke dalam rumah ala bridal style. Ia sudah tak tahan ingin memandikan kelinci putih tambun dan bunting ini. Jungkook pasrah begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Can't Talk to The Wound
Fanfic[ On Going - Re-publish ] ⚠️🔞 TIDAK UNTUK ANAK² DIBAWAH UMUR DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! [ END ] Cover...