Ngidam, RIP Taehyung
Terhitung sudah sebulan lamanya Jungkook tinggal bersama dengan Taehyung. Hidup damai merawat calon bayi dalam perutnya. Menikmati semua fasilitas yang Taehyung sediakan untuknya.
Jungkook sungkan, sangat sungkan dengan Taehyung. Tapi Taehyung akan marah jika Jungkook hanya diam saja ketika menginginkan sesuatu.
Selama itu juga Taehyung menggantikan peran ayah bagi calon baby. Bukan apa-apa, Jungkook hanya ngidam berlebihan. Tak ada orang lain di sampingnya kecuali Taehyung saat ini.
Seperti beberapa waktu lalu belum lama ini, tengah malam ketika Taehyung baru saja akan tidur, Jungkook mengetuk pintu kamarnya. Ia bilang menginginkan sesuatu pada Taehyung.
Pria berkacamata itu dengan antusias mendengarkan apa yang Jungkook inginkan. Sayangnya, Jungkook meminta maaf sebelum mengucapkan permintaannya. Membuat Taehyung semakin khawatir. Kenyataannya Jungkook hanya ingin naik biang lala bersama Taehyung.
Oh, itu permintaan yang sangat mudah bagi Taehyung, jika saja Jungkook mengucapkannya siang hari. Ia akan langsung membawa Jungkook ke Lotte World. Masalahnya sekarang sudah dini hari hampir subuh. Mana ada taman hiburan yang masih buka.
Andaikan Jungkook mengatakannya 4 jam yang lalu, Taehyung masih bisa usaha memaksa pegawai untuk buka sedikit lebih lama.
Rasanya Taehyung ingin membangun taman hiburan pribadi saat itu juga. Tapi ia sadar, dirinya bukanlah seperti Bandung Bondowoso, salah satu tokoh legenda dari daratan Indonesia, yang membangun 999 candi dalam waktu semalam untuk calon istrinya, Roro Jonggrang.
Ia ingin telepon Suho, saudaranya yang sangat kaya yang tinggal di Amerika. Tapi sama saja bohong, begitu sampai Amerika pasti sudah pagi. Sedangkan Jungkook inginnya sekarang, malam ini detik ini juga.
Akhirnya, Taehyung meminta bantuan ayahnya, siapa lagi memang yang bisa ia andalkan. Ia mencatut nama besar sang ayah yang kebetulan memiliki beberapa saham atas sebuah taman hiburan, bukan Lotte World tentunya. Yang terpenting, di taman hiburan itu ada bianglala yang bisa dinyalakan.
Beres, nama ayahnya sangat membantunya kali ini. Tinggal memberi beberapa hadiah juga sejumlah tip untuk pegawainya, masalah Taehyung terselesaikan. Jungkook tersenyum bahagia berada diatas ketinggian, memandangi gemerlap kota Seoul dini hari bersama Taehyung yang wajahnya mirip Taehwan, hanya mirip.
Itu hanya satu dari beberapa permintaan aneh Jungkook. Belum lagi saat Jungkook mendadak manja. Ia meminta Taehyung cuti dan seharian dirumah bermain bersamanya.
Ia tak sengaja melihat kostum pikachu di gudang. Sebelumnya ia meminta maid untuk membersihkan kostum itu. Lalu, keesokan harinya ia minta Taehyung memakai kostum pikachu dirumah seharian.
Beruntung baby dalam perut Jungkook tidak meminta jalan-jalan ke sungai Han. Habis reputasi Taehyung sebagai dokter ganteng jika sampai itu terjadi.
"Hyung, Kau sangat sexy, "
Rasa capek Taehyung karena harus keliling rumah menemani Jungkook jalan-jalan terbayarkan. Sebanding dengan pujian nakal dari Jungkook yang diucapkan dengan suara lembut. Taehyung berkostum pikachu memang nampak sexy bagi mata Jungkook saat itu.
Dan malam ini penderitaan Taehyung berlanjut lagi.
“Hyung,”
Taehyung terlonjak kaget di atas ranjangnya. Kepala Jungkook mendadak menyembul dari balik pintu kamar yang sengaja tak ia kunci. Karena Jungkook dan untuk Jungkook.
Karena Jungkook sering menyelinap masuk kamar meminta bantuannya di malam hari. Seperti sekarang ini, pasti dia sedang menginginkan sesuatu.
“Ada apa Kookie?” Tanya Taehyung lembut sambil meletakkan sebuah buku yang tadi ia baca di atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire Can't Talk to The Wound
Fanfic[ On Going - Re-publish ] ⚠️🔞 TIDAK UNTUK ANAK² DIBAWAH UMUR DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! [ END ] Cover...